Kajian Islam
Jumat di Masjid HKL: Empat Sebab Muslim Sulit Beribadah, Cinta Dunia sampai Terpengaruh Manusia Lain
Ada empat penyebab manusia sulit beribadah kepada Allah SWT, dari yang pertama terlalu mencintai manusia sampai tidak melepaskan nafsu dari hati.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Syaitan mengoda agar manusia melakukan tindakan yang dimurkai Allah SWT, sehingga sudah menjadi tugas Muslim untuk menjaga dirinya dari bisikan setan dan tidak terjeremus dalam berbuat dosa.
Meskipun demikian, ada beberapa sikap syaitan yang bisa dicontoh oleh manusia, yakni kesabaran dan tidak ikut campur urusan yang bukan urusannya.
Baca juga: VIDEO Panen Kurma Muda di Masjid Haji Keuchik Leumiek Banda Aceh, Berbagi ke Jamaah Tarawih
Syaitan sangat sabar mengoda manusia untuk berbuat hal yang dilarang Allah, syaitan juga tidak ikut campur apabila bukan urusannya.
“Meskipun syaitan selalu menjeremuskan manusia ke dalam kemurkaan Allah, ada dua sikap syaitan yang bisa dicontoh manusia, yakni kesabaran dan tidak ikut campur yang bukan urusannya, syaitan itu sangat sabar mengoda manusia, apabila cara satu gagal maka ia akan mencari cara lain untuk mengoda manusia, dalam hal mengoda, syaitan telah ada jadwal masing-masing mengoda manusia, ada tugas mengoda manusia saat ibadah, saat makan dan sebagainya, syaitan yang bertugas mengoda manusia untuk tidak beribadah tidak akan mencampuri urusan syaitan lain yang bertugas untuk mengoda manusia makan,” ulas khatib.
Nafsu
Musuh terbesar manusia adalah nafsu dalam diri manusia itu sendiri, nafsu yang sering menjadikan manusia ingkar pada Rasul dan Allah SWT. Nafsu yang sering mengendalikan manusia bersikap, nafsu pula yang menjadikan manusia banyak masuk neraka apabila tidak dikendalikan dengan benar.
Manusia harus membebaskan hatinya dari hawa nafsu, artinya ia bisa mengatur hawa nafsu bukan hawa nafsu yang mengatur hidup seorang Muslim. Nafsu berperan nomor satu dalam diri manusia, sikap dari nafsu ini ingin selalu bebas dari apapun, ingin melakukan apapun bahkan yang dilarang Allah SWT.
Baca juga: Sejarah Masjid Haji Keuchik Leumiek, Impian Sang Saudagar Emas Aceh Selama 20 Tahun
“Nafsu berperan nomor satu dalam kehidupan manusia, ia bisa menjadi musibah dan marabahaya bagi manusia, maka kurunglah nafsu namun tetaplah berikan ia makan dengan berdzikir, ibadah,” terang khatib.
“Jangan hanya mengurung hawa nafsu, tanpa memberikannya makan, karena apabila dilepaskan maka yang akan diperbuat melebihi dari orang lain, seperti seekor harimau yang dikurung tanpa diberikan makan apapun, tentu apabila kurungan dilepas, meskipun kita majikannya, kita sendiri akan diterkam karena dia sudah sangat lapar, maka caranya adalah kurung nafsu tapi tetap berikan ia makan dengan cara berdzikir dan beribadah pada Allah SWT,” tambah khatib.
Cara Khusyuk dalam ibadah
Kosongkan hati dari dunia
Artinya niatkan segala yang dikerjakan adalah untuk ibadah, sehingga apabila segala hal diniatkan ibadah maka akan mendapatkan pahala.
Pisahkan nafsu dari hati
Maksudnya kendalikan diri dari nafsu-nafsu yang menjadikan manusia berbuat yang dilarang Agama.
Jauhi tempat yang menimbulkan maksiat