Breaking News

Berita Pidie

Bawang Merah Pidie dan Pidie Jaya Kuasai Pasar di Aceh, Mampu Saingi Bawang Impor dari China

produksi bawang merah asal Pidie dan Pidie Jaya, sementara ini mulai menguasai pasar bawang merah di Aceh

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Petani bawang merah di Pidie, sedang menunjukkan hasil panen bawang merah yang berkualitas, Senin (11/10/2021). 

Empat hal itu, harus ada pihak yang mengadakannya, yaitu Yayasan dan anggota Kadin.

Pengembangan satu komoditas pertanian, yang dilakukan secara terintegrasi, kegiatannya terus  akan berlanjut.

Tapi satu kegiatan usaha pertanian, yang dilakukan dengan pola bantuan, habis bantuannya, kegiatan usahanya kebanyakan  terhenti dan jarang yang bisa berlanjut.

Pihak Yayasan Pionir Nusantara dan Pengurus serta anggota Kadin Aceh, yang sudah melaksanakan pengembangan tanaman bawang merah pada masa pandemi covid 19 ini.

Baca juga: Pelaku Buang Bayi di Simpang Mamplam Bireuen Ditangkap, Ternyata Sekeluarga Asal Pidie Jaya

Caranya dengan sistem usaha pertanian terpadu, maka kegiatan usah ini terus dilanjutkan ke daerah lainnya dan jangan berhenti di Pidie dan Pijay.

Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Selatan dan daerah lainnya perlu mendapatkan pembinaan usaha pertanian terpadu seperti yang ada di Pidie dan Pijay.

Pimpinan Perwakilan BI Aceh, kata Achris Sarwani, berharap produksi bawang merah dari Pidie dan Pijay, tidak hanya mendominasi pasar bawang merah lokal, tapi luar Aceh dan luar negeri.

Ketua OJK, Yusri dan Kakanwil Bea dan Cukai Aceh Dr Safuadi sangat setuju dengan apa yang telah disampaikan Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani.

Baca juga: Nasib Proyek Kereta Cepat, Malaysia Pilih Batalkan, di Indonesia Biaya Membengkak dan Terlilit Utang

Bawang merah dari Pidie dan Pijay dan daerah lainnya, harus bisa masuk ke industri makanan yang ada di Sumut dan Pulau Jawa serta diekspor ke berbagai negara Eropa, Eropa, Rusia, Amerika, Arab dan Asia Tenggra lainnya.

Jenis bawang merah yang dikembangkan di Pidie dan Pijay, kata Safuadi, rasanya cukup enak dan wangi, sehingga sangat disukai konsumen di luar Aceh dan luar negeri.

Setelah Pidie dan Pijay, memproduksi bawang merah, bawang impor dari Cina, sudah mulai langka di pasar lokal, karena kalah bersaing rasa dan wangi dengan bawang merah dari Pidie dan Pijay.

“ Bawang merah lokal, rasanya enak, gurih dan baunya mengundang selera makan. Sementara bawang merah impor dari Cina, rasanya tidak gurih dan aromanya kurang mengundang nafsu makan,” ujar Safuadi dan Yusri.(*)  

Baca juga: VIDEO Dua Kenshi Aceh Tembus ke Semifinal Kempo PON Papua 2021

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved