Kesehatan
5 Risiko yang Mengintai Jika Punya Kebiasaan Menahan Kencing, Bisa Kena ISK hingga Batu Ginjal
Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Prostat yang membesar, otot kandung kemih yang melemah, atau kerusakan saraf pada sistem saluran kemih dapat menghalangi aliran urin atau menyebabkan tubuh menahannya.
Orang dengan gangguan ginjal mungkin juga ingin menghindari menahan kencing, untuk mencegah kemungkinan komplikasi.
Lama seseorang boleh menahan kencing
Melansir Medical News Today, lamanya waktu seseorang menahan buang air kecil bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa banyak mereka harus minum.
Jika seseorang merasa ingin buang air kecil, ia hanya boleh menahan kencingnya selama dibutuhkan untuk mencapai kamar mandi.
Dalam kondisi terjaga, seseorang harus buang air kecil setiap 3 hingga 4 jam.
Biasanya, seseorang akan buang air kecil sekitar 8 kali pada siang hari dan tidak lebih dari sekali per malam setelah tidur.
Baca juga: Wanita Perlu Waspada, Pakai Toilet Duduk dengan Posisi Ini Berpotensi Kena Infeksi Saluran Kencing
Sementara pada anak-anak, menurut Urology Care Foundation, mereka tidak boleh buang air kecil kurang dari 3 kali sehari.
Frekuensi kencing tergantung pada seberapa banyak orang tersebut minum dan masalah lainnya seperti kenyamanan.
Kondisi kandung kemih tertentu dapat memengaruhi seberapa sering seseorang buang air kecil.
Kapasitas kandung kemih
Kandung kemih seseorang mengembang seiring bertambahnya usia.
Berikut adalah beberapa contoh volume kandung kemih berdasarkan rentang usia.
- Usia 12 bulan atau lebih muda : 48,9 ml
- Usia 5 - 7 tahun : 75 - 105 ml
- Usia 8 - 10 : 120 - 150 ml
- Usia 11 - 15 tahun : 165 - 225 ml
- Dewasa : 300 - 400 ml
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa kapasitas kandung kemih berubah seiring bertambahnya usia orang dewasa.
Hal ini biasanya tidak terjadi, kecuali beberapa perubahan saluran kemih yang diakibatkan karena faktor usia seperti:
- sensasi berkurang saat kandung kemih penuh atau kosong
- penurunan kemampuan kandung kemih untuk berkontraksi
- peningkatan jumlah urin yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)