Jurnalisme Warga
Nikmatnya Biryani Timur Tengah di Matangglumpang Dua
Menikmati makanan yang khas di Indonesia, khususnya di Aceh, dengan cita rasa Timur Tengah, kita tidak perlu pergi ke luar negeri

Daging direbus dengan air yang terlebih dahulu dimasak sampai mendidih. Setelah semua bahan tersedia, bumbu yang dihaluskan ditumis bersama dengan rajangan bawang merah dan bawang bombai plus rempah lainnya. Kemudian, masukan daging yang telah direbus sampai bumbu benar-benar meresap. Setelah itu, masukkan beras yang telah dicuci dan direndam ± 30 menit, tambahkan air secukupnya, dan barulah dikukus sampai matang. Agar beras terurai dengan baik dapat ditambahkan mentega dan perasan jeruk nipis.
Untuk mendapatkan sensasi rasa yang berbeda dapat juga ditambahkan daun mint, kismis, susu, kacang mete, atau kacang tanah.
Setelah mendapatkan beberapa penjelasan--mulai dari bahan dan cara memasaknya--saya pun tertarik untuk mencobanya. Saya sempat kebingungan untuk mendapatkan bahan utama, yaitu beras basmati yang aslinya banyak ditanam di India dan Pakistan. Namun, sekarang beras ini sudah banyak beredar di Indonesia, khususnya di toko-toko suvenir Arab, bahkan toko yang menjual bahan kue, seperti di tempat saya tinggal juga tersedia basmati. Harganya memang lebih mahal dibanding beras biasa.
Aroma khas nasi biryani mampu menghilangkan lelah saat mengolahnya. Butuh kesabaran untuk menunggu sampai benar-benar matang. Waktu yang dibutuhkan ± 90 menit, itu pun tergantung banyak atau sedikitnya bahan. Bila porsinya lebih dari ukuran standar, maka butuh waktu yang lebih lama untuk memasaknya.
Wadah atau panci yang digunakan untuk memasak juga haruslah yang antilengket, sehingga dapat menghasilkan biryani yang matang sempurna. Di Indonesia, makanan ini termasuk kategori makanan kelas menengah, bila dilihat dari harganya. Hal ini tentu berbeda dengan di negara asalnya, India. Sajian nasi biryani menjadi menu yang biasa, karena setiap restoran menyediakannya. Namun, jamuan makan di kalangan keluarga India tidak selamanya menyajikan nasi biryani.
Nasi mirip biryani atau disebut kebuli yang berasal dari Yaman adalah makanan kesukaan Raja Salman dari Arab Saudi sebagaimana menu jamuan makan bersama Bapak Jokowi di Istana Bogor saat sang Raja berkunjung ke Indonesia.
Di Malaysia, nasi biryani selain ada di restoran India kita juga dapat menikmatinya di restoran Pakistan. Cara penyajiannya juga hampir sama dengan Indonesia. Menunya dihidang di meja atau dapat juga kita ambil sendiri sesuai dengan selera. Hal ini juga berlaku di Warung Pelangi milik Pak Munzir.
Ciri khas lainnya dari nasi biryani di warung ini adalah disajikan dengan cabai hijau utuh yang dimasak bersama nasi. Ditambah lagi dengan menu pelengkap berupa sambal tempe goreng, terong sambal, acar, kerupuk mulieng (melinjo) asli Pidie, dan berbagai rempah yang berguna untuk kesehatan.
Rempah-rempah yang berasal dari India dan Timur Tengah banyak digunakan dalam pengolahan nasi biryani. Menurut orang tua zaman dahulu, rempah-rempah tersebut dapat menurunkan gejala demam dan batuk. Namun perlu diingat, berbeda kondisi tubuh, berbeda pula cara mengatasinya.
Selamat menikmati nasi biryani. Rasakan kenikmatannya, dapatkan khasiat rempahnya.