Luar Negeri
Warga Jalur Gaza Hidup dengan 97 Persen Air Tercemar, Resiko Tertular Penyakit hingga Keracunan
Krisis air di Jalur Gaza mempengaruhi setiap orang di daerah yang berpenduduk 2 juta ini.
Pada sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin (11/10/2021), Institut Global untuk Air, Lingkungan dan Kesehatan serta Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan bahwa air di Gaza “tidak dapat diminum” dan “perlahan meracuni” orang-orang.
“Blokade Israel jangka panjang telah menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas air di Gaza, membuat 97 persen air terkontaminasi,” demikian sebuah pernyataan bersama dari sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
“Penduduk daerah kantong yang terkepung dipaksa untuk menyaksikan anak-anak dan orang yang mereka cintai perlahan keracunan,” tambah pernyataan itu.
Baca juga: Jalur Gaza Tingkatkan Kesadaran Kanker Payudara, Hilangkan Stigma Sosial Bagi Wanita
Baca juga: Ribuan Warga Jalur Gaza Minta Izin Kerja di Israel
Infrastruktur air yang rusak
Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyatakan krisis listrik yang parah juga menghambat pengoperasian sumur air dan pabrik pengolahan limbah.
Akibatnya, 80 persen limbah Gaza yang tidak diolah dibuang ke laut, sementara 20 persen merembes ke bawah tanah.
Muhammed Shehada, kepala komunikasi di Euro-Med Monitor, mengatakan dalam pidatonya kepada Dewan Hak Asasi Manusia bahwa sekitar seperempat penyebaran penyakit di Gaza disebabkan oleh polusi air.
Lalu, 12 persen kematian anak kecil terkait dengan infeksi usus yang diakibatkan oleh air yang terkontaminasi.
Dia menambahkan serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei lalu telah sangat mempengaruhi infrastruktur dasar dan memperburuk krisis air di daerah tersebut.
Otoritas kota Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 290 fasilitas pasokan air, termasuk satu-satunya pabrik desalinasi di Gaza utara, rusak selama perang itu, dan sangat membutuhkan perbaikan.
Jaringan pembuangan air limbah juga rusak membuat jalan-jalan dibanjiri dengan air kotor.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), tingkat salinasi dan nitrat pada air tanah Gaza sudah "jauh di atas" pedoman untuk air minum yang aman.
WHO mencatat sekitar 50 persen anak-anak Gaza menderita infeksi yang berhubungan dengan air.
Fakta krisis air di Gaza
Ramzy Ahel, seorang ahli air yang berbasis di Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa situasi di Gaza adalah “bencana”.