Kesehatan
Lebih Rentan dialami Wanita, Kenali Gejala-Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) Sesuai Jenisnya
Seseorang yang terkena ISK di bagian ini mungkin akan merasakan sakit di bagian punggung atau pinggul, demam tinggi, gemetar dan menggigil, mual
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Namun, kadang kala juga dapat diakibatkan oleh bakteri jenis lain.
Hubungan seksual juga dapat menyebabkan sistitis, tetapi.
Sementara jenis uretritis dapat terjadi ketika bakteri GI menyebar dari anus ke uretra.
Pada wanita, ini juga bisa terjadi karena jarak uretranya yang dekat dengan vagina
Faktor risiko
Infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita.
Banyak pula wanita yang mengalami lebih dari satu infeksi selama hidup mereka.
Khususnya pada wanita, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena ISK.
Baca juga: Berikut 5 Cara Alami Membersihkan Kandung Kemih, Bisa Terhindar dari Infeksi dan Masalah Ginjal
Faktor itu meliputi:
- Anatomi. Seorang wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria.
- Aktivitas seksual. Wanita yang aktif secara seksual cenderung memiliki lebih banyak ISK daripada wanita yang tidak aktif secara seksual. Bergonta-ganti pasangan juga semakin meningkatkan risiko.
- Pengaruh alat kontrasepsi. Wanita yang menggunakan diafragma untuk mencegah kehamilan mungkin berisiko lebih tinggi. Begitu juga dengan wanita yang menggunakan agen spermisida.
- Tidak lagi haid. Setelah menopause, penurunan sirkulasi estrogen menyebabkan perubahan pada saluran kemih yang membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu, ada juga faktor risiko lain seseorang mengalami ISK, yaitu:
- Kelainan saluran kemih. Bayi yang lahir dengan kelainan saluran kemih yang tidak memungkinkan urin keluar dari tubuh secara normal atau menyebabkan urin kembali ke uretra memiliki peningkatan risiko ISK .
- Penyumbatan pada saluran kemih. Batu ginjal atau pembesaran prostat dapat menjebak urin di kandung kemih dan meningkatkan risiko ISK .
- Sistem kekebalan yang tertekan. Diabetes dan penyakit lain yang merusak sistem kekebalan dapat meningkatkan risiko ISK .
- Penggunaan kateter. Orang yang tidak bisa buang air kecil sendiri dan menggunakan tabung (kateter) untuk buang air kecil memiliki peningkatan risiko ISK. Ini mungkin termasuk orang-orang yang dirawat di rumah sakit, orang-orang dengan masalah neurologis yang membuatnya sulit untuk mengontrol kemampuan mereka untuk buang air kecil dan orang-orang yang lumpuh.
- Prosedur kencing baru-baru ini. Operasi saluran kemih atau pemeriksaan saluran kemih yang melibatkan peralatan medis dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih.
Pencegahan
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi salurah kemih.
Berikut hal-hal yang bisa dipraktekkan seperti dilansir dari WebMD.
- Pastikan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya setiap kali buang air kecil.
- Saat membersihkan area kemaluan, usap dari depan ke belakang.
- Minum banyak air.
- Pilih air dari pancuran daripada air dari bak mandi.
- Jauhi semprotan kebersihan feminin, douche beraroma, dan produk mandi beraroma. produk ini hanya akan meningkatkan iritasi.
- Bersihkan area genital sebelum berhubungan seks.
- Kencing setelah berhubungan seks. Ini dilakukan untuk membuang bakteri yang mungkin masuk ke uretra.
- Ganti alat kontrasepsi. Diafragma dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri, sementara kondom dan spermisida yang tidak dilumasi dapat mengiritasi saluran kemih.
- Jaga area genital tetap kering dengan mengenakan pakaian dalam berbahan katun dan pakaian yang longgar. Jangan memakai celana jeans ketat dan celana dalam nilon. Pakaian dari bahan ini akan menciptakan lingkungan lembab yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri. (Serambinews.com/Yeni Hardika)