Luar Negeri
Joe Biden Tegaskan Tak Takut China, Amerika Serikat Siap Bantu Taiwan Pertahankan Kedaulatan
“China, Rusia dan belahan dunia lainnya tahu kami memiliki kekuatan militer terkuat pada sejarah dunia,” katanya.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa pihaknya akan membantu Taiwan mempertahankan kedaulatan dari ancaman China.
Selain itu, Biden menegaskan komitmen AS terkait Taiwan tak berubah.
Pernyataan Biden tersebut menjadi klarifikasi AS untuk kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir, terkait langkah yang mereka ambil terkait sengketa Taiwan dan China.
“Ya kami memiliki komitmen untuk melakukannya,” tutur Biden kepada CNN, Kamis (21/10/2021), saat ditanya apakah AS akan membantu pertahanan Taiwan.
Biden sempat mengungkapkan janji yang sama pada Agustus lalu.
Saat itu, ia menegaskan AS akan selalu membela sekutu pentingnya, termasuk Taiwan.
Biden mengatakan AS memiliki komitmen yang sakral untuk membela sekutu NATO seperti Kanada dan Eropa, hal yang sama dengan Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Baca juga: Kepala Staf Gabungan AS Minta Joe Biden Tempatkan 2.500 Tentara AS di Afghanistan
Baca juga: Mantan Dubes AS Untuk PBB, Nikki Haley Kecam Pidato Biden di PBB, AS Tampak Lemah dan Menyedihkan
Selain itu, ia menegaskan masyarakat tak perlu khawatir dengtan kekuatan militer AS.
“China, Rusia dan belahan dunia lainnya tahu kami memiliki kekuatan militer terkuat pada sejarah dunia,” katanya.
“Yang harus dikhawatirkan adalah apakah mereka akan terlibat atau tidak dalam kegiatan yang akan menempatkan mereka pada posisi di mana akan membuat kesalahan serius,” ucapnya.
Gedung Putih pun terus menegaskan bahwa kebijakan AS terkait Taiwan tak akan pernah berubah.
“Hubungan pertahanan AS dengan Taiwan dipandu dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan,” ujar juru bicara Gedung Putih setelah pernyataan Biden dikutip dari The Guardian.
“Kami akan menjunjung tinggi komitmen kami di bawah undang-undang tersebut. Kami akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan, dan kami akan menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo,” katanya.
Ketegangan China dan Taiwan saat ini berada dalam titik terburuk sejak lebih dari 40 tahun lalu.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng, bahkan menegaskan China mampu melakukan serangan penuh ke negara di Kepulauan Formosa itu pada 2025.