Kupi Beungoh
MUHAMMAD SAW DAN EMANSIPASI (Jika Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu, Ayah Adalah Jembatannya)
Memasuki bulan Maulid umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dalam sebuah acara yang diberi Nama "ACARA MAULID NABI".
Oleh: Ainal Mardhiah S.Ag, M.Ag*)
Memasuki bulan Maulid umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dalam sebuah acara yang diberi Nama "ACARA MAULID NABI".
Tidak hanya para lelaki, kaum ibu-Ibu pun, tidak mau ketinggalan dalam upaya memeriahkan hari kelahiran Rasulullah saw.
Para ibu-ibu dari jauh-jauh hari sebelum datang nya bulan maulid, sudah mempersiapkan diri dengan berbagai upaya, antara lain mempersiapkan materi dengan cara menabung, menyisihkan sebagian uang belanja yang nantinya dapat dipergunakan untuk membeli berbagai keperluan acara maulid, atau dengan upaya memelihara binatang yang nantinya akan di sembelih pada waktunya acara maulid di adakan, atau dengan mengikuti arisan sebagai salah satu cara untuk dapat menabung untuk acara maulid.
Selain itu ada ibu-ibu di pedesaan dengan sengaja, menyimpan hasil panen pertanian atau perkebunan untuk bisa dijual ketika pihak desa setempat sepakat melakukan pelaksanaan maulid.
Demikian sikap dan antisiasnyya para ibu ibu dalam rangka memperingati kelahiran Rasulullah saw, seorang Nabi sekaligus idola yang telah membawa para wanita dari kondisi dihinakan, di bunuh hidup hidup, dianggap sebagai aib, dijadikan bùdak nafsu para lelaki di zaman jahiliyah.
Baca juga: Kabar Gembira, PNS Kini Dapat Tunjangan Khusus dari Presiden Jokowi, Berikut Besarannya
Datangnya Muhammad saw, dengan ajaran Islam, telah mengubah status seorang wanita yang hina menjadi dimuliakan, dihormati oleh semua orang.
Dengan demikian Nabi Muhammad saw, dapat disebut sebagai tokoh Emansipasi. Tokoh yang memperjuangkan hak hak wanita, sehingga menempati tempat yang selayaknya.
1. Pengertian emansipasi
Emansipasi adalah persamaan hak antara laki-laki dan wanita. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, persamaan hak bukan persamaan kewajiban.
Persamaan kewajiban itu tidak mungkin terjadi, karena pada hakikat penciptaan nya secara fisik dan psikis laki laki, dan wanita memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Perbedaan fisik laki laki kuat, sedangkan perempuan lemah Secara psikis laki-laki keras sedang kan perempuan lembut penuh kasih sayang.
Dengan fisik nya yang kuat, laki-laki dapat mencari rezeki, sedangkan wanita dengan kelembutan dan kasih sayang dapat mendidik anak-anaknya.
Baca juga: Mahasiswi Katolik, Kristen, dan Buddha Akui Nyaman Tinggal di Aceh, Simak Pengakuannya
2. Kondisi wanita pada masa Jahiliyah
Disebutkan dalam Al-Qur'an surat An Nahl ayat 58-59, tentang sangat buruk dan hinanya seorang perempuan di dalam pandangan masyarakat jahiliyah.