Internasional
Demonstrasi Menentang Kudeta Militer di Sudan Berlanjut, Pasukan Keamanan Lepaskan Tembakan
Puluhan ribu warga Sudan kembali melanjutkan demonstrasi menentang kudeta militer di seluruh negeri pada Sabtu (30/10/2021).
SERAMBINEWS.COM, KHARTOUM - Puluhan ribu warga Sudan kembali melanjutkan demonstrasi menentang kudeta militer di seluruh negeri pada Sabtu (30/10/2021).
Itu menjadi aksi protes terbesar sejak militer mengambil alih kendali awal pekan ini.
Tiga pengunjuk rasa tewas dan puluhan lainnya terluka, beberapa terkena peluru tajam.
Dilaporkan, pasukan keamanan melepaskan tembakan di beberapa lokasi, kata serikat dokter, seperti dilansir AFP, Minggu (31/10/2021).
Kudeta, yang dikutuk oleh masyarakat internasional, telah mengancam akan menggagalkan transisi Sudan menuju demokrasi.
Padahal, sudah dimulai setelah penggulingan otokrat lama Omar Al-Bashir pada 2019.
Sejak itu, para pemimpin militer dan sipil telah memerintah dalam kemitraan yang tidak nyaman.
Kelompok-kelompok pro-demokrasi telah menyerukan protes di seluruh negeri untuk menuntut pemulihan kembali pemerintahan transisi yang digulingkan.
Termasuk dan pembebasan tokoh-tokoh politik senior dari penahanan.
Baca juga: Warga Sudan Siap Gelar Pawai Jutaan Orang, Junta Militer Harus Pergi
Amerika Serikat dan PBB telah memperingatkan orang kuat Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan untuk menahan diri.
Burhan mengklaim bahwa transisi menuju demokrasi akan terus berlanjut meskipun militer mengambil alih.
Dia mengatakan akan segera mengangkat pemerintahan teknokrat baru.
Tetapi gerakan pro-demokrasi di Sudan khawatir militer tidak berniat mengurangi cengkeramannya, dan akan menunjuk politisi yang dapat dikontrolnya.
Jumlah demonstran yang besar pada Sabtu (30/10/2021) akan meningkatkan tekanan pada para jenderal yang menghadapi kecaman AS dan Barat.
Kerumunan mulai berkumpul pada Sabtu (30/10/2021) sore di ibu kota Khartoum dan kota kembarnya Omdurman.