Berita Aceh Barat
Unjuk Rasa di Meulaboh Sempat Memanas, 3 Mahasiswa Akui Alami Kekerasan, Ini Tanggapan Kasatpol PP
Sejumlah mahasiswa mengaku mengalami sedikit kekerasan dari pihak Satpol PP Aceh Barat yang memberikan pengamanan di Kantor DP3AKB saat aksi ini.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Para petugas Satpol PP membuat barikade di depan Kantor DP3AKB itu.
Namun, para pendemo berusaha mendobrak barikade Satpol PP, sehingga seorang Anggota Satpol PP wanita yang di depan terjatuh.
Oleh karena itu, petugas Satpol PP pria mengamankan anggotanya dan berusaha memukul mundur para pendemo tersebut.
Kondisi tersebut sempat terjadi dorong mendorong dan dari pihak Satpol PP tidak ada niat sama sekali untuk melakukan kekerasan.
Hanya saja saat saling dorong mendorong itu, pihak petugas berusaha memukul mundur agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Dorong mendorong dalam sebuah aksi unjuk rasa itu sudah biasa dan kami tegaskan tidak ada niat melakukan kekerasan dan kami tetap berusaha santun dan humanis," jelasnya.
Baca juga: Demonstrasi Menentang Kudeta Militer di Sudan Berlanjut, Pasukan Keamanan Lepaskan Tembakan
Sebelumnya di Mapolres, Ini Tuntutan Pengunjuk Rasa
Aksi unjuk rasa tersebut sebelumnya berlangsung di halaman Mapolres Aceh Barat di Meulaboh.
Para pemgunjuk rasa ini menuntut pemerkosa anak di bawah umur di Kecamatan Arongan Lambalek yang hingga kini masih mandek agar diproses hukum.
Kasus tersebut merupakan salah satu kasus yang dianggap sangat merugikan masyarakat karena proses hukum dinilai belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Aksi yang berlangsung di Halaman Mapolres Aceh Barat, para pengunjuk rasa diterima Wakapolres, Kompol Asa Putra.
Sedangkan para pengunjuk rasa meminta oknum polisi yang diduga meminta uang kepada korban untuk ditindak, termasuk Polwan yang menghentak meja di depan korban hingga bertambah trauma.
Semetara aksi yang berlangsung di depan Kantor DP3AKB Aceh Barat meminta pihak dinas atau pemerintah untuk menggantikan psikolog di Kantor DP3AKB dengan psikolog lain.
Pasalnya, psikolog itu dinilai kurang humanis dalam mendampingi korban, sehingga malah membuat korban trauma.
“Kita meminta Polres Aceh Barat segera menangkap pelaku pemerkosaan anak di bawah umur yang sudah tiga bulan tidak berjalan sejak kasus ini terjadi, 26 Agustus 2021,” kata Korlap GERTAK kepada wartawan saat aksi itu.