Breaking News

Kajian Islam

Apakah Pakaian yang Dicuci dengan Mesin Cuci Perlu Disucikan Lagi? Ini Penjelasan Abi Mudi

Dijelaskan Abu Mudi, jika airnya mengalir dari atas kemudian bagian bawah atau saluran tabung mesin cuci terbuka, maka cara tersebut dapat membuat pak

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
YouTube/Mudi TV
Abi H. Zahrul Mubarrak, M.Pd atau Abi Mudi menjelaskan soal cara mensucikan pakaian yang dicuci dengan mesin cuci. (YouTube/Mudi TV) 

SERAMBINEWS.COM - Apakah suci pakaian yang disucikan dengan menggunakan mesin cuci?

Sebagian umat Islam mungkin masih ragu mengenai masalah tersebut.

Sebagaimana diketahui, dalam Islam, kegiatan bersuci wajib hukumnya dilakukan oleh setiap muslim sebelum mengerjakan ibadah seperti shalat, tawaf, atau menyentuh Alquran.

Dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan bersuci adalah menghilangkan perkara berupa hadas maupun najis.

Perkara tersebut dapat menghalangi seseorang melakukan ibadah, sehingga harus dihilangkan dengan cara disucikan.

Islam pun telah mengajarkan umatnya bagaimana tata cara bersuci yang benar, mulai dari cara mensucikan badan hingga hal-hal kecil lainnya yang ada dalam kehidupan.

Termasuk tata cara mencuci pakaian yang benar agar terlepas dari najis.

Lantas bagaimana dengan pakaian yang disucikan langsung menggunakan mesin cuci?

Apakah dijamin telah suci?

Baca juga: Jika Haid Putus-Putus, Begini Hitungan Masa Sucinya Sesuai Penjelasan Abu Mudi dan Ustaz Abdul Somad

Wakil Direketur (Wadir) 1 LPDI Mudi Mesjid Raya Samalanga Abi H. Zahrul Mubarrak MPd sebenarnya sudah pernah memberikan penjelasannya mengenai persoalan tersebut.

Penjelasan itu disampaikan dalam sebuah video kajiannya yang diunggah di kanal YouTube Mudi TV.

Berikut penjelasan Abi H Zahrul Mubarrak MPd seperti dikutip Serambinews.com dari unggahan video YouTube Mudi Tv, Jumat (23/7/2021).

Suci atau tidak pakaian yang disucikan dengan mesin cuci?

Seperti dijelaskan oleh Abi H. Zahrul Mubarrak MPd dalam video berjudul 'Cara Menyucikan Pakaian Dengan Mesin Cuci, suci atau tidaknya pakaian yang disucikan langsung dalam mesin cuci tergantung bagaimana caranya.

Berikut tayangan video penjelasan Abi H. Zahrul Mubarrak, M.Pd soal mensucikan pakaian dengan mesin cuci.

"Apakah suci pakaian yang kita sucikan dengan mesin cuci?" kata ustad yang akrab disapa Abi Mudi membaca pertanyaan dari salah satu jamaah.

"Itu tergantung bagaiamana cara kita menggunakan mesin cuci tersebut," jawabnya.

Baca juga: Meneguk Segelas Air atau Membaca Doa Berbuka Puasa? Ini Penjelasan Abu Mudi

Dijelaskan Abu Mudi, jika airnya mengalir dari atas kemudian bagian bawah atau saluran tabung mesin cuci terbuka, maka cara tersebut dapat membuat pakaian jadi suci.

"Karena ada ijraul ma', artinya ada kita alirkan air," terang Abi Mudi.

Namun berbeda jika saluran tabung mesin cuci dalam keadaaan tertutup saat mencuci pakaian.

Hal itu akan membuat semua pakaian jadi tercampur, terutama jika terdapat pakaian bernajis diantaranya.

"Sebab syarat untuk mensucikan adalah harus ada mengalirnya air. Itu yang jadi masalah," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat menggabungkan pakaian bernajis dan tidak bernajis dalam satu wadah, kemudian air yang dimasukkan ke dalam wadah tersebut dibiarkan tergenang atau tidak mengalir.

Maka air tersebut menjadi tidak suci.

Hal itu karena air yang sudah terkena najis masih tetap di dalam bejana atau tidak mengalir ke tempat lain.

Baca juga: Tak Perlu Biaya Mahal, Cerahkan Wajah Hingga Bersihkan Jerawat, Cuci Muka dengan Air Kelapa

Sehingga najis yang sudah bercampur dalam air itu akan membaur ke seluruh pakaian dalam wadah tersebut.

Cara mencuci pakaian dengan mesin cuci sesuai syariat Islam

Lantas adakah solusi lain yang lebih mudah agar pakaian yang dicuci dengan mesin cuci tetap terjaga kesuciannya?

Disampaikan Abi Mudi, sebaiknya tidak mencuci pakaian yang bernajis dan tidak bernajis secara bersamaan.

Sebelum dicuci, pakaian yang kotor karena keringat atau debu dipisah terlbih dahulu dengan pakaian yang kotor karena terkena najis.

"Kebanyakan dari kita biasanya malas, baju yang kotor karena keringat disatukan dengan yang bernajis. Kemudian dicuci secara bersamaan. Kenapa tidak dipilah-pilah," katanya.

Abi Mudi pun menjelaskan bagaimana cara mencuci pakaian dengan mesin cuci sekaligus cara menyucikannya.

Saat mencuci, kata Abi Mudi, pisah terlebih dahulu antara baju yang kotor karena terkena najis dan baju yang kotor selain dari terkena najis.

Atau jika ingin mencucinya secara bersamaan bisa, namun butuh proses yang memakan waktu sedikit lebih lama.

Yaitu harus ada proses mensucikan pakaian setelah pakaian dicuci dengan mesin cuci.

"Hidupkan dulu mesin cuci. Biarkan berputar terus. Itu masih dalam keadaaan belum suci saat diputar itu. Nanti harus ada proses terakhir untuk mensucikan," papar Abi Mudi.

Untuk proses pensuciannya, jelas Abi Mudi, caranya yaitu dengan membuka keran air pada mesin cuci untuk mengalirkan air.

Sementara itu, bagian saluran pembuangan juga tetap dibiarkan terbuka.

Baca juga: Saat Mengerjakan Shalat Sunnah, Haruskah Berpindah dari Tempat Shalat Fardhu? Begini Penjelasan UAS

"Buka keran dari atas, buka pembuangan di bawahnya agar air bisa mengalir," jelasnya.

Lalu biarkan mesin cuci bekerja dengan kondisi keran air dan saluran pembuangannya terbuka.

"Biarkan berputar, dalam keadaaan air hidup di atas, sementara di bagian bawahnya terbuka. Jika sudah diyakini tak ada lagi najisnya, sudah habis dialirkan, baru tutup saluran bawahnya," tambah Abi Mudi.

Baru kemudian, sambungnya, isi kembali air ke dalam tabung mesin cuci hingga penuh.

Lalu tutup keran dan biarkan mesin cuci kembali berputar.

Agar pekerjaan jadi lebih mudah, Abi Mudi menyarankan sebaiknya dirumah disediakan keranjang pakaian kotor yang berbeda-beda.

Antara pakaian yang kotor karena keringat atau debu tidak disatukan dalam satu keranjang pakaian yang terkena najis seperti misalnya kencing.

Sehingga pakaiannya tidak bercampur ketika dicuci.

"Nanti yang terkena kencing atau najis kita sucikan dulu di luar, baru dimasukkan ke dalam mesin cuci,"

"Jadi walaupun kita campur tidak apa-apa lagi," sebutnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

KAJIAN ISLAM LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved