Kupi Beungoh
Laporan dari Manado, Kopi Aceh Sangat Diminati, Kisah Perantau Pidie, Hingga Kiprah Trans Continent
“Walau sebagai pengusaha besar, Pak Ismail Rasyid tidak sombong. Beliau selalu singgah di warung kopi saya,” kata Suryadi.
Pertumbuhan ekonomi yang baik ini ikut mendorong Suryadi Ibrahim (35), pemuda asal Pangwa Trenggadeng, Pidie Jaya, merantau ke Manado, ibukota Sulawesi Utara.
Sejak tahun 2015, Suryadi membuka warung kopi khas Aceh di Jalan Raya Pierre Tendean Kota Manado, HP 0812-6925-226.
Usaha yang baru dirintis oleh Suryadi bersama istri langsung maju, mendapat sambutan baik dari warga.
“Pada tahun 2012 sampai 2015 saya tinggal di asrama Foba Jakarta. Lalu menikah dengan perempuan asal Makassar di Jakarta. Pernikahan inilah yang mengubah sejarah hidup saya,” cerita Suryadi, Kamis malam, di warung kopi Boulevard miliknya.
“Istri saya itu tamatan Pondok Pesantren Hafal Quran di Manado. Lalu saya dan istri memutuskan mencoba peruntungan di Kota Manado dengan membuka usaha warung kopi khas Aceh dan aneka makanan khas Aceh lain. Ternyata sangat diminati warga di sini,” sambungnya.
Suryadi mengaku secara khusus memasok kopi robusta dari Banda Aceh, yaitu Solong Premium Beurawe.
"Alhamdulillah. Pada awal saya buka warung kopi diserbu oleh pengunjung. Dulu saya memiliki 17 karyawan dan buka 24 jam non stop,” ungkap pemuda tangguh ini.
Lalu pada tahun 2020 muncul wabah covid-19.
Usahanya mulai terbatas, mulai sepi dan harus tutup hingga jam 8 malam.
“Sekarang mulai mendekati normal lagi. Pengunjung perlahan mulai ramai dan kami boleh tutup hingga jam 11 malam,” Suryadi mengisahkan sambil mengarahkan karyawan untuk melayani tamu dan dibantu sang istri tercinta.
Menurut Suryadi, warung kopi di Manado tak perlu didesain secara khusus yang tampak mewah dan terkesan mahal.
Gaya terbuka dan santai lebih diminati kawula muda.
Baca juga: Merantau ke Medan Hingga Singapura, Ternyata Rezeki Al Baihaqi Ada di Pedalaman Pidie
Baca juga: Dapat Inspirasi saat Tidur di Kamar Direktur Sekolah, Imam Arif Bulatkan Tekad Merantau ke Australia
Minim Orang Aceh
Di Manado tergolong sedikit orang Aceh.
Perkumpulan Aceh di sini tergolong lemah, tidak sekuat di Makassar, Gorontalo, atau Sorong Papua Barat.