Erick Thohir Disebut Lakukan Pencitraan Jelang Pemilu 2024, Minta Layanan Toilet SPBU Gratis
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai Erick sedang memoles citranya menjelang pemilu tahun 2024 mendatang.
Seruan atau permintaan dari Erick Thohir menuai penolakan dari petugas penjaga toilet SPBU. Satu di antaranya diutarakan oleh Yaya, seorang penjaga toilet yang bertugas di SPBU Pertamina di kawasan Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Yaya mengatakan, pendapatan dirinya itu dihasilkan dari masyarakat yang bayar setelah menggunakan fasilitas toilet tersebut. "Jangan digratisin, kalau digratisin mau bagaimana repot," kata Yaya.
Yaya mengaku, pendapatan dirinya itu tidak seberapa, sebab apa yang didapatkan dari hasil kerjanya menjaga dan membersihkan toilet nantinya akan disetorkan kepada pemilik SPBU. Setelah uang tersebut disetor, baru nantinya Yaya akan mendapatkan upah dari sisa setorannya tersebut.
Sebagai informasi, SPBU tempat Yaya bertugas ini merupakan milik pihak swasta, kendati begitu dirinya tidak berkenan menyebutkan siapa nama pemiliknya. "Kadang-kadang ngasih saja, dari dia mah enggak gaji tapi kalau ada lebihnya dari sini (setoran toilet) itu buat ngambil-ngambil gitu, baru dikasih. Enggak tentu, kalau ada kalau dapat disetor kalau ada lebihnya," ucapnya.
Tak hanya itu kata Yaya, jika sarana toilet pom bensin ini digratiskan, maka khawatirnya tidak akan ada pegawai yang menjaga dan merawat kebersihan. Dirinya bahkan menyayangkan pernyataan Erick Thohir itu karena kata dia, dalam penerapannya banyak masyarakat yang tidak sadar akan kebersihan di lingkungan toilet.
Sedangkan toilet tersebut harus sesering mungkin dibersihkan, serta harus ada biaya operasional yang dikeluarkan. "Makanya begitu tolong jangan digratisin begitu sama pak Menteri, kasihan gitu, yang jaga toilet kasihan," kata dia.
"Saya kan bersihin juga, kalau enggak ada yang jagain ya kotor bau, tarifnya ada yang bayar kadang dua ribu kadang seribu kadang ada yang lewat aja enggak bayar," tukasnya.
Taufik, salah seorang penjaga toilet SPBU yang beroperasi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengatakan, perlunya penjagaan toilet berbayar tersebut untuk menjamin kebersihan dan kenyamanan masyarakat saat buang air.
"Kalau menurut saya, toilet kalau enggak ada yang mengelola rata-rata toilet SPBU itu kotor, kalau ada yang mengelola kan seenggaknya ada yang bersihin," kata Taufik.
Baca juga: KPK Akan Telaah Bisnis PCR Luhut dan Erick, Prima Adukan Menko Marves dan Menteri BUMN
Tak hanya itu, Taufik juga mengeluhkan terkait dengan pendapatan dirinya selama bertugas sebagai penjaga toilet yang tidak menentu. Terlebih kata Taufik, jika nantinya pemerintah meminta PT Pertamina untuk menggratiskan biaya penggunaan fasilitas toilet, dirinya mengaku akan lebih sulit mencari pendapatan.
"Keberatan lah kita kan, orang kerja kalau ini gratis otomatis kan kehilangan pekerjaan, untuk pendapatan, gak tentu, tergantung berapa pendapatannya," ucap Taufik.
Atas hal itu Taufik berharap pemerintah untuk tidak menerapkan kebijakan seperti apa yang diserukan oleh Erick Thohir, dalam kata lain, dia meminta pemerintah tidak perlu mengurusi hal tersebut. "Kembali ke seperti biasa aja janga digratisin, gausah ngurusin hal-hal yang begini lah, kalau menurut saya rakyat kecil," kata dia.
Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading PT Pertamina(persero) Irto Ginting menjelaskan pihaknya bisa saja menggratiskan layanan toilet di SPBU, asalkan pengelola tetap memperhatikan kebersihan dan keamanannya. Ia memastikan bahwa toilet merupakan bentuk layanan yang ada di SPBU Pertamina.
"Toilet merupakan salah satu bentuk layanan yang ada di SPBU. Kami sosialisasikan kembali ke para pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan ke masyarakat, tidak hanya layanan BBM, namun juga termasuk memastikan ketersediaan toilet secara gratis dan memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya," kata Irto.(Tribun Network/riz/sen/kps/wly)