Sosok
Muhammad Jakfar, Tukang Parkir yang Dilantik Jadi Keuchik, Begini Kisahnya
Satu dari ratusan orang yang dilantik tersebut adalah Muhammad Jakfar (38), Keuchik Lambro Deyah, Kecamatan Kuta Baro, Periode 2021-2027.
Penulis: Jamaluddin | Editor: Jamaluddin
“Pada kesempatan ini, saya mengajak masyarakat Lambro Deyah untuk sama-sama membangun gampong menjadi lebih baik. Sebab, tanpa dukungan masyarakat saya tak ada apa-apa dan tidak bisa apa-apa,” ucap ayah dua putri ini.
Laporan Jamaluddin I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, melantik 236 keuchik se-kabupaten itu di Jantho Sport City (JSC), Kota Jantho.
Satu dari ratusan orang yang dilantik tersebut adalah Muhammad Jakfar (38), Keuchik Lambro Deyah, Kecamatan Kuta Baro, Periode 2021-2027.
Ia menggantikan Zakaria yang selama ini bertugas sebagai Penjabat (Pj) keuchik gampong tersebut.
Baca juga: Hari Guru Diperingati dengan Meriah, Protokol Kesehatan Tetap Terjaga
Baca juga: Serambi Indonesia Raih BI Award 2021, Kategori Media Mitra Terbaik
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2021 - Bungkam Duo Tunggal Putri, Greysia/Apriyani Melaju ke Perempatfinal
Bagi Muhammad Jakfar, menjadi keuchik merupakan suatu lompatan besar dalam perjalanan hidupnya.
Sebab, ia tak pernah bercita-cita untuk menduduki jabatan tersebut.
Apalagi, anak kedua dari lima bersaudara pasangan M Jamal dan Khairani, tersebut selama ini bekerja sebagai juru parkir di Kedai Kopi Cut Zein-Forsilakubra (Forum Silaturrahmi Kupi Beurawe), Banda Aceh.
Sementara di gampongnya, Jakfar selama ini dipercaya sebagai Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan.
Karena itu, alumni SMA Negeri 2 Ingin Jaya, Aceh Besar, tahun 2002 ini sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Lambro Deyah kepada dirinya untuk memimpin desa tersebut hingga enam tahun ke depan.
Muhammad Jakfar dalam perbincangan dengan Serambinews.com di tempatnya bekerja sebagai juru parkir, beberapa hari lalu, menyampaikan, ia maju sebagai keuchik atas permintaan dari sejumlah warga Gampong Lambro Deyah.
“Pemilihannya berlangsung pada 4 Oktober 2021 lalu di meunasah gampong kami.
Baca juga: New CB150X Laris di GIIAS 2021, Motor Sport Adventure Pertama di Indonesia.
Baca juga: Perkuat Ilmu Agama Warga Binaan, Lapas Kelas IIB Bireuen Gelar Lomba Azan dan Tahfiz
Baca juga: Viral Rumah Mewah Senilai Rp 3 Miliar Ambruk, Pemilik Sempat Dengar Suara Aneh di Pondasi
Calonnya ada dua orang yaitu saya dan Pak Burhanuddin,” rinci pria kelahiran Lahir Lampoh Raja, 3 Desember 1983, ini.
Ditanya apakah ia akan tetap menjadi juru parkir setelah dilantik menjadi keuchik, Jakfar mengungkapkan, karena jabatan itu adalah amanah dan kepercayaan dari warga Gampong Lambro Deyah, maka ia akan mengutamakan tugas sebagai keuchik.
“Meski hati kecil saya masih ingin tetap menjadi tukang parkir, tapi saya akan utamakan tugas sebagai keuchik,” ujar suami dari Marwati yang sudah menjadi juru parkir di Warung Forsilakubra sejak lima tahun lalu.
Karena belum begitu paham tentang pemerintahan gampong, Jakfar berharap dukungan dari semua elemen masyarakat Lambro Deyah, terutama para tokoh, sesepuh, dan alim ulama yang ada di desanya.
“Pada kesempatan ini, saya mengajak masyarakat Lambro Deyah untuk sama-sama membangun gampong menjadi lebih baik.
Sebab, tanpa dukungan masyarakat saya tak ada apa-apa dan tidak bisa apa-apa,” ucap ayah dua putri ini.
Baca juga: Setelah Dinikahi Teuku Ryan, Posisi YouTuber Nomor 1 Digeser Ria Ricis, Begini Kata Atta Halilintar
Baca juga: Pelayanan di RSUD Sigli Kembali Disorot, Stik Cek Gula Darah Kosong, Pasien Kelabakan
Baca juga: UMP Aceh Tahun Depan Rp 3.166.460
Menyangkut program prioritas pada masa-masa awal dirinya ‘menakhodai’ Gampong Lambro Deyah, Muhammad Jakfar menjelaskan, sesuai dengan arahan dari pimpinan dalam pelatihan beberapa waktu lalu, untuk tahap pertama ia bersama aparatur dan masyarakat akan fokus untuk menyelesaikan pembahasan qanun gampong.
“Saya bersama aparatur gampong nanti juga akan memprioritaskan dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat.
Sesuai dengan kondisi alam desa kami, salah satu kegiatan pemberdayaan yang mungkin kami lakukan adalah penggemukan sapi.
Hal ini juga sesuai dengan arahan Pak Camat Kuta Baro dalam pelatihan beberapa waktu lalu,” jelas Jakfar yang dulu juga pernah menjadi ketua pemuda di gampongnya.
Ditanya apakah ada rencana mengganti aparatur desa, Muhammad Jakfar, mengungkapkan, dirinya belum berpikir ke arah itu.
Apalagi, menurutnya, pihak kecamatan dan kabupaten selalu mengingatkan agar pergantian aparatur desa harus mengikuti semua aturan yang ada.
Baca juga: Aceh Perpanjang PPKM Level 3 dan 2
Baca juga: Dana Daerah Nganggur di Bank Rp 226 Triliun
Baca juga: GURU ADALAH INVESTOR AKHIRAT; Menanam di Dunia Memgambil Hasil Di Akhirat
“Bagi saya yang penting adalah aparatur gampong harus sama-sama bekerja untuk semua warga Gampong Lambro Deyah secara adil dan merata.
Jangan ada pilih kasih untuk orang atau kelompok tertentu,” tutup Muhammad Jakfar.
Selamat bertugas Pak Geuchik! (*)