Kupi Beungoh

Pemanasan Global: Ancaman Senyap bagi Dunia

Penghasil emisi gas rumah kaca terbanyak adalah dari proses pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
dr. Hilwa Salsabila, Mahasiswa Pasca Sarjana USK Program Magister Kesehatan Masyarakat 

Pertanyaan yang muncul adalah, darimana emisi gas ini berasal?

Tentu yang terbesar adalah dari penebangan dan pembakaran hutan. Seperti yang sudah diketahui, hutan merupakan paru-paru dunia.

Baca juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Perubahan Iklim, Kerjasama Global, Satu-satunya Cegah Pemanasan Global

Tumbuhan membantu mengurangi jumlah karbon dioksida dengan memakainya dalam proses ‘pernapasan’ mereka, dan melepaskan oksigen ke udara.

Pembakaran hutan, selain asapnya yang mencemari udara, mengurangi jumlah tumbuhan tentu berdampak signifikan terhadap emisi gas rumah kaca.

Sumber selanjutnya adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, yang banyak disumbang oleh sektor industri dan sektor transportasi.

Aktivitas riil dari sumber ini adalah, pembakaran batu bara, pembangkit listrik, asap kendaraan.

Hasil pembakaran tersebut, disamping menghasilkan energi untuk memudahkan kehidupan manusia, juga menghasilkan gas-gas seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida yang akan mencemari atmosfer bumi.

Industri pertanian juga menyumbang emisi melalui pestisida anorganik-nya. Limbah rumah tangga, sebagai salah satu penghasil limbah padat terbanyak namun belum dapat dikelola secara efektif, membuat limbah melepaskan metana dan karbon dioksida sebagai hasil penguraian oleh bakteri.

Bidang fashion juga disebut menghasilkan 10% dari total emisi gas rumah kaca, menyusul tren fashion yang berkembang cepat, membuat perusahaan tekstil besar berlomba-lomba menghasilkan pakaian dengan jumlah besar dan dalam waktu yang singkat.

Baca juga: Greta Thunberg Desak Kanselir Jerman Angela Merkel Pimpin Perlawanan Pemanasan Global

Proses produksi dari kapas, benang, kain, hingga menjadi sebuah pakaian tentu membutuhkan sumber energi yang tidak sedikit.

Pada akhirnya, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan yang tidak didapatkan pada masa sebelumnya.

Hampir setiap rumah memiliki kendaraan bermotor, handphone yang bukan hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga berfungsi sebagai alat sosisalisi, hiburan, hingga bisnis.

Membeli barang dan makanan semudah mengetukkan ujung jempol ke layar smartphone, serta banyak kemudahan lainnya.

Namun ada sisi gelap lain yang menyertai seluruh kemudahan tersebut, yakni pembuangan energi yang berlebihan, menghasilkan emisi gas rumah kaca, hingga akhirnya bertanggung jawab menjadi penyebab pemasan global.

Lantas bagaimana upaya untuk mengurangi pemanasan global?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved