Kupi Beungoh
Jokowi, Korpri, dan ASN Berkelas Dunia
Negara membutuhkan tenaga profesional berupa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbuka, inovatif, fleksibel, dan berkelas dunia.
Oleh H. Mulyadi Nurdin, Lc, MH
DI era disrupsi teknologi terjadi perubahan fundamental di berbagai bidang, teknologi digital atau robot semakin banyak menggantikan pekerjaan manusia.
Sistem kerja komputer dengan kecerdasan buatan (AI), dapat digunakan untuk memangkas birokrasi dan memberikan layanan secara cepat dan praktis.
Negara membutuhkan tenaga profesional berupa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbuka, inovatif, fleksibel, dan berkelas dunia dalam menghadapi perubahan zaman.
ASN dituntut mampu bekerja dan mengoperasikan berbagai perangkat teknologi dan beradaptasi dengan cepat pada perkembangan teknologi era digital 4.0.
Hal ini sering diutarakan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan berbeda, misalnya saat memimpin upacara perayaan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Istora Senayan, Jakarta, 2019 lalu, Presiden Jokowi berpesan kepada ASN untuk terus berinovasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Mau tidak mau ASN bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas kerja dan tata kelola pemerintahan serta menjaga akuntabilitas. Mau tidak mau ASN harus open minded, terus melakukan inovasi, menyederhanakan proses kerja. ASN memanfaatkan kemajuan teknologi, memajukan pengetahuan, serta berkolaborasi,” ujar Presiden Joko Widodo saat itu.
Selain itu, Presiden Jokowi ingin pergantian teknologi ke AI dilakukan, karena sejumlah negara sudah mulai melakukan hal tersebut.
Indonesia tentu tidak ingin ketinggalan untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepat sekali kalau pakai AI. Tidak bertele-tele, tidak muter-muter," tegasnya pada pembukaan Musrenbangnas RPJMN 2020-2024, pada Desember 2019 lalu.
Senada dengan itu Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga menekankan hal yang sama.
"Percepat terwujudnya smart ASN, yakni ASN yang menguasai teknologi, bahasa internasional, berwawasan global, dan memiliki integritas nasional. Percepatan ini merupakan basis utama bagi kemampuan kita untuk beradaptasi terhadap tuntutan perubahan secara tepat dan cepat, serta menentukan keberlangsungan dan keberhasilan reformasi birokrasi," katanya dalam sambutan acara Rakornas Kepegawaian Virtual 2020 BKN, Kamis (17/12/2020) lalu.
Dari beberapa statemen tersebut sudah tergambar jelas arah kebijakan nasional terkait pola kerja ASN di Indonesia ke depan, yang harus memiliki daya saing dan berkualitas internasional.
Baca juga: Pemerintah Daerah Diminta Wujudkan Reformasi Birokrasi dengan Berinovasi
Baca juga: Lima Pelaku Pungli Ditangkap di Padang Tiji Pidie, 1 PNS, 2 Honorer dan 2 Warga
Birokrasi yang Simpel
Masyarakat membutuhkan birokrasi yang simpel.