Kupi Beungoh
Jokowi, Korpri, dan ASN Berkelas Dunia
Negara membutuhkan tenaga profesional berupa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbuka, inovatif, fleksibel, dan berkelas dunia.
Birokrasi di Indonesia sudah lama terkesan rumit dan ruwet, sehingga sering terdapat keluhan dari masyarakat.
Di era teknologi seperti sekarang ini hal itu tidak seharusnya terjadi lagi, berbagai kemudahan dapat diberikan kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi.
Birokrasi yang simpel menjadi gagasan Presiden terpilih Joko Widodo yang diungkapkan dalam banyak kesempatan, Presiden tidak ingin lagi ada proses birokrasi yang lamban dan berbelit-belit.
"Sangat penting bagi kita untuk mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural agar lembaga-lembaga menjadi semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah," ujar Jokowi dalam pidatonya, Minggu (14/7/2019 lalu.
Langkah berani juga dilakukan oleh Presiden dengan membubarkan puluhan lembaga negara yang dianggap tidak efektif.
Fleksibel
Pelayanan publik harus lebih fleksibel, tidak kaku, tidak terlalu formal, dan tidak terlalu birokratis, tetapi lebih mengedepankan kemudahan dan pengayoman kepada masyarakat.
Di antara langkah yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam mengimplementasikan gagasan tersebut adalah dengan malakukan pemangkasan eselon untuk mempercepat birokrasi di setiap kementerian dan lembaga.
“Kebutuhan sekarang ini adalah pemerintah yang fleksibel,” Tegas Presiden Jokowi di kompleks istana kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11/2019) lalu.
Berorientasi pada hasil
Semua proses kerja ASN harus berorientasi pada hasil (result oriented goverment), bukan pada proses, sehingga semua harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik bagi masyarakat.
"Jangan lagi kerja kita berorientasi proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata. Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan”. Ujar Presiden Jokowi di gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019) lalu.
Dalam kesempatan lain Presiden Jokowi berpesan agar kompetensi SDM ASN harus menyesuaikan.
Mindset-nya harus goal-oriented, berorientasi hasil, adaptif dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan kesempatan kepada yang terampil dan ahli walaupun masih junior untuk tampil di depan, serta berpikir kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Realisasi Vaksinasi Kota Banda Aceh Capai 89,4 Persen, Aceh Utara, Pidie dan Aceh Timur Masih Rendah
Baca juga: VIDEO - RAPBK Pidie Jaya Tahun 2022 Mencapai Rp 900 Miliar Lebih
Cara biasa menjadi luar biasa