Kupi Beungoh
ISTRI Itu RATU Atau PEMBANTU; Tergantung Kwalitas Iman, Ilmu Dan Akhlak Suami
Padahal sesungguhnya PENAMPILAN ISTRI MENUNJUKKAN WIBAWA, KEDUDUKAN, DAN MARTABAT SUAMI.
خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR Ibnu Majah).
Sementara itu, istri kelimpungan sendiri tidak dipedulikan apakah sudah makan, sudah istirahat, sehatkah atau sakit?
Sebagian suami tidak peduli, sibuk dengan urusan sendiri, sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan handphone (hp), sibuk dengan hobi. Ketika istri mengeluh kepadanya capek, lelah, dijawab suami "itu aja capek", atau " mengeluh saja kerjaannya".
Bisa dihitung jari alias sedikit sekali, para suami yang perhatian, peduli, dan bersedia membantu istrinya di rumah, ini mungkin disebabkan sebuah KEYAKINAN YANG SELAMA INI SUDAH MENGAKAR DI MASYARAKAT, BAHWA TUGAS SUAMI HANYA MENCARI NAFKAH (UANG), TUGAS ISTRI MENGURUS RUMAH, MENGURUS SUAMI, MELAYANI SUAMI, MENGURUS ANAK, MENYIAPKAN MAKANAN UNTUK KELUARGANYA.
Padahal tidak demikian aturan dalam Islam, melainkan, seorang istri harus fokus mengurus suami dan anak-anak, serta melayani suami. Suami fokus mencari rezeki, sampai di rumah suami-istri saling membantu, saling memperhatikan, agar tumbuh kasih sayang, jadilah rumah tangga itu kuat SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH, sampai ke syurga, Insya Allah.
Kelelahan jiwa dan raga, akan membuat istri stres, sakit sakitan, yang punya penyakit bawaan, akan bertambah lagi sakitnya, jika sudah lelah dengan pekerjaan rumah, lalu tidak mendapat perhatian dan penghargaan dari suami, melainkan sikap cuek, sikap tidak perhatian maka istri bisa mengalami psikosomatik.
Kata ahli, psikosomatik adalah keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukannya oleh alasan fisik yang jelas, seperti luka atau infeksi.
Kata ahli, Gangguan psikosomatik juga bisa berupa memburuknya penyakit fisik yang sudah ada akibat pengaruh kondisi psikis, emosi, atau pikiran. Penyakit fisik yang bisa diperparah oleh faktor psikis seperti sakit maag, tekanan darah tinggi, sakit jantung, cemas, gelisah tidak menentu, tidak bisa tidur, lemas tidak bersebab, sakit kepala dan lainnya.
DENGAN DEMIKIAN, AKAD NIKAH BUKAN AKAD PERJANJIAN UNTUK SALING MEMENUHI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA ANTARA SUAMI DAN ISTRI, melainkan, akad janji seorang laki-laki (suami), akan menafkahi, menyayangi, memperhatikan, melindungi, menjaga, membahagiakan istri dan anak-anaknya.
Dengan bahagianya istri dan anak-anak, akan menjadi energi untuk suami dalam bekerja mencari nafkah. Karena suami sudah lelah dengan pekerjaan, pulang ke rumah harus mendapat energi baru dengan melihat istri dan anak-anaknya sehat dan bahagia.
Sementara kewajiban istri adalah:
1. Ta'at Kepada Suami
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada seseorang, niscaya aku perintahkan kepada istri untuk sujud kepada suaminya”. (HR. Abu Daud).
Jika seorang istri melakukan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya dan menta'ati suaminya, niscaya dia akan memasuki syurga Allah SWT." ( HR. Ahmad).