Kupi Beungoh
ISTRI Itu RATU Atau PEMBANTU; Tergantung Kwalitas Iman, Ilmu Dan Akhlak Suami
Padahal sesungguhnya PENAMPILAN ISTRI MENUNJUKKAN WIBAWA, KEDUDUKAN, DAN MARTABAT SUAMI.
2. Memelihara Diri Ketika Suami Tidak Ada Di Rumah.
Maka istri-istri yang shaleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34
3. Berhias Untuk Suaminya.
Sebaik-baik istri ialah yang menyenangkan jika engkau (suami) melihatnya, ta'at jika engkau menyuruhnya..." (HR. Ath Thabrani).
Menyenangkan suami sangat relatif, tergantung masing masing suami. Jika suami senang melihat istri terawat, maka berikanlah istri biaya (uang) dan waktu untuk merawat diri, berbelanja, membeli baju, kosmetik dan perawatan lainnya atau ajaklah istri ke salon.
Jika suami senang melihat istri manja, maka berkata lah dan bersikap lah yang baik, lagi manja kepada istri, niscaya akan dibalas dengan kemanjaan pula oleh istri. Atau lainnya sesuai kesenangan suami masing-masing, tinggal di komunikasikan
4. Menjaga Harta Suami
Sebaik-baik istri ialah yang menyenangkan jika engkau (suami) melihatnya, ta'at jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi." (HR. Ath- Thabrani).
5. Melayani Suami
Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..." (QS. Al Baqarah: 223).
Tugas istri melayani suami, melahirkan dan bersama suami mendidik dan menjaga anak anaknya.
Yang terjadi, sebagian suami malah lebih tertarik dengan perempuan diluar rumah yang katanya lebih terawat ketimbang istri sendiri. Istri sendiri tidak menarik katanya.
Gimana istrisendiri bisa menarik, bisa cantik dan menggoda gak pernah mendapatkan perawatan dan tidak pernah lepas dari pekerjaan mengurus rumah, mengurus anak.
Cantik, menarik bagi sebagian laki-laki diukur dari penampilan. Maka untuk para istri yang memiliki suami seperti ini, paksakan, sempatkan untuk merawat diri, apapun alasannya, apapun caranya.
Bagi sebagian laki-laki lainnya , chantik itu di ukur dari kepribadian, dari bagaimana seorang istri menjaga rumah tangga suaminya, dari bagaimana istri menjaga diri untuk suaminya, mengurus rumah dan anak anaknya, dari pelayanan kepada suami, sehingga mengalahkan penilaian terhadap penampilan.
Seperti ini fenomena dimasyarakat, tentunya rumah tangga itu lemah, tidak heran jika setiap hari bertambah angka perceraian, tidak ada kerja sama yang baik antara suami istri untuk sama sama saling menjaga dan menguatkan.
KEPADA PARA WANITA MUSLIMAH TERUSLAH MEMANTASKAN DIRI, AGAR DIRIMU BERARTI DISISI PASANGANMU. MARI JAGA TUGAS UTAMA KITA SEBAGAI ISTRI DAN IBU.
Dengan demikian, akad nikah hanya membebani suami saja dalam hal nafkah, dan tidak ada beban apa pun di pihak istri. Dari "KEWAJIBAN NAFKAH, DISITULAH DATANGNYA KEPEMIMPINAN SUAMI ATAS ISTRI"
Jadi bagaimana seharusnya?
Seharusnya, ISTRI adalah RATU DI RUMAH SUAMI, BUKAN PEMBANTU" sebagaimana kita lihat realita di masyakarat kita saat ini.
Istri bantu cuci baju,
bantu cuci piring
bantu beresin rumah
bantu nyari duit
bantu pel rumah
bantu nyeterika baju
bantu belanja
bantu masak
bantu beresin kamar
bantu siapin pakaian suami.
bantu semir sepatu suami.
dan lainnya..
Ditambah tugas utama, mengurus, melayani suami, Melahirkan, Mengurus dan mendidik anak.
Begitu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh istri, dan itu terus dikerjakan oleh istri dengan ikhlas tanpa bayaran, tanpa berharap imbalan, semua dikerjakan dengan ikhlas sebagai sebuah penghargaan, penghormatan KEPADA SUAMI yang telah memilihnya menjadi "RATU DI RUMAH DAN IBU UNTUK ANAK ANAK"
SELAYAKNYA LAH, ISTRI HARUS DIBANTU DALAM PEKERJAAN RUMAHMYA, DISAYANGI, DIMULIAKAN, DIHARGAI, DIPERHATIKAN, DICUKUPI SEMUA KEBUTUHAN SESUAI KEMAMPUAN EKONOMI SUAMI MASING MASING YANG BERBEDA BEDA. SETELAH IA LELAH MENGURUS RUMAH DAN ANAK, DITAMBAH TUGAS UTAMA MELAYANI SUAMI.
Jika pendapatan suami terbatas, suami istri bisa saling membantu dalam mengurus rumah tangga.
Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw:
“Aku pernah bertanya kepada Aisyah: Apa yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di rumahnya? Aisyah berkata: Beliau membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, maka apabila telah masuk waktu shalat beliau keluar untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari)
Jika pendapatan suami lebih, beberapa pekerjaan rumah tangga dapat diwakilkan kepada asisten rumah tangga (pembantu), atau dengan cara lainnya sehingga istri bisa fokus mengurus, melayani suami, mendidik mengurus anak, dan mengurus diri agar tetap cantik dan sehat.
Namun semua kembali kepada kwalitas ilmu, iman dan akhlak seorang suami yang dapat dilihat dari bagaimana ia memperlakukan istrinya sebagai RATU DI RUMAHNYA dan MENJAGA DIRINYA DARI ISTRI ORANG LAIN.
Begitu juga kwalitas ilmu, iman dan akhlak seorang istri dapat dilihat dari bagaimana ia menghormati suaminya dan memperlakukannya SEBAGAI RAJA DIRUMAH NYA dan MENJAGA DIRINYA DARI SUAMI ORANG LAIN.
Moga bermanfaat.
*) PENULIS Ainal Mardhiah, S.Ag. M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca juga: Juragan Kontrakan di Siantar Cabuli Gadis Remaja, Terpaksa Rayakan Ulang Tahun ke 59 di Penjara
Baca juga: Pasukan Keamanan Suriah Gagalkan Penyelundupan Narkoba Jenis Amfetamin Menuju Arab Saudi
Baca juga: Qatar Lanjutkan Membayar Gaji Pegawai Hamas dan Mengirim Bahan Bakar ke Jalur Gaza