Berita Luar Negeri
Perlombaan Senjata Hipersonik Antara AS dan China Sedang Berlangsung
Militer AS mennyadari bahwa saat ini perlombaan senjata telah memasuki babak baru, yakni melalui teknologi hipersonik
Kendall, dalam pemaparannya di Pentagon, berharap bisa mengumpulkan dana untuk segera menghadirkan sistem baru, termasuk program pengembangan hipersonik.
Baca juga: Jenazah Prajurit Kodam IM yang Gugur di Papua Tiba di Aceh, Langsung Dibawa Pulang Ke Simeulue
Saat ini Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023 dan bersiap menghentikan operasi sistem lama yang memiliki biaya perawatan yang mahal.
Beberapa persenjataan unggulan seperti jet tempur A-10, pesawat kargo C-130, serta drone MQ-9, disebut masih akan tetap dipertahankan.
Namun, Kendall mengakui bahwa persenjataan tersebut tidak bisa membuat China takut.
"Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontra-terorisme dan sebagainya.
Mereka masih berguna, tapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang membuat China takut," lanjut Kendall.
Minat AS pada senjata hipersonik didukung penuh oleh sejumlah produsen senjata lokal. Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan Raytheon Technologies telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada investor.
Baca juga: Milad GAM Ke-45, Bendera Bintang Bulan Dikibarkan di Kandang Lhokseumawe, Kemudian Diturunkan
Mereka mengakui saat ini fokus dunia telah beralih ke perlombaan senjata baru.
Saat ini Pentagon masih menimbang banyaknya kontraktor pertahanan untuk menemukan perhitungan anggaran yang tepat.
Divisi penelitian dan pengembangan Pentagon mengakui sistem persenjataan generasi berikutnya menelan biaya yang sangat besar.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Militer AS: Perlombaan senjata hipersonik dengan China sudah berlangsung
Baca juga: Kisah Warga Lari Selamatkan Diri Saat Gunung Semeru Meletus, Saat Erupsi Seperti Kiamat