Kisah Kang Adi 35 Tahun Jadi Pengamen, Bentuk Yayasan Untuk Menampung dan Sekolahkan Anak Jalanan
Yayasan itu didirikan, Adi Supriyadi atau akrab disapa Kang Adi, seorang pria yang sudah 35 tahun menjadi anak jalanan dan mengamen
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Bahkan, anak-anak jalanan yang sudah selesai sekolah, ada yang sudah menjadi guru, kemudian membuka usaha dan ada juga yang sudah bekerja.
Menurut Adi, mereka adalah anak-anak yang baik, yang selama ini tidak mendapat perhatian dari orang tuanya.
Kendati mereka banyak yang bandel, tapi Adi mengaku sangat memakluminya, karena mereka anak jalanan, tidak ada yang memberi pendidikan untuk mereka.
Adi juga mengaku selalu dapat mengatasi terhadap persoalan yang ditemui dalam pembinaan anak jalalan.
“Karena saya sendiri anak jalanan, jadi saya tahu cara persoalan mereka dan cara menyelesaikan,”
"Bagi saya, mereka anak yang baik, tidak mengemis dan mengamen juga sudah menjadi keberhasilan. Mereka mau sekolah juga sudah menjadi prestasi," ujar Adi,.
Baca juga: Jenazah Prajurit Kodam IM yang Gugur di Papua Tiba di Aceh, Langsung Dibawa Pulang Ke Simeulue
Karena hanya dengan pendidikan, anak-anak jalanan tersebut akan bisa maju dan kembali kepada masyarakat. Untuk itu, perlu perhatian serius dari pemerintah.
Karena sebenarnya mereka juga tidak ingin menjadi penemis. Menjadi pengememis itu dilakukan hanya untuk melangsungkan hidup.
Sementara itu, Kepala SD Swasta Juara Jakarta Selatan dalam kesempatan itu memberikan testimoninya.
Saat ini lembaga yang dipimpinnya sudah meluluskan sembilan angkatan, sejak beroperasi mulai 2009 hingga sekarang.
Perempuan kelahiran Aceh ini menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya ini mempunyai konsep memberikan mutu pendidikan dan pendidikan berakhlak, bukan hanya untuk kalangan menengah ke atas saja, tapi juga masyarakat berpenghasilan ekonomi ke bawah.
“Alhamdulillah, kami berkomitmen untuk semua kalangan juga diberikan kesempatan yang sama,” ujar Syamsinar.
Sedangkan Head of CSR and Corporate Communication PT Paragon Technology and Innovation Suci Hendrina mengungkapkan, ada 4 pilar yang menjadi komitmen perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini tempat ia bekerja.
Masing-masing bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan bidang lingkungan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe, Berikut Harga Emas Per Mayam dan Per Gram, Senin (6/12/2021)
Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dengan produk kenamaan Wardah selalu peduli dengan dunia pendidikan.