Polda Amankan Oknum Polisi Terlibat Penganiayaan Tahanan

Propam Polda Aceh mengamankan oknum polisi dari Polres Bener Meriah, karena diduga telah menganiaya seorang tahanan

Editor: hasyim
Kiriman Kombes Pol Winardy      
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK MSi 

Namun dikabarkan bahwa suaminya sedang dalam keadaan koma di RSUD Muyang Kute Bener Meriah. NL pun bergegas ke rumah sakit dan setiba di sana melihat suaminya terbaring di ruangan ICU dalam keadaan koma.

NL juga melihat  wajah suaminya dalam keadaan babak belur hingga akhirnya korban dirujuk ke RSUZA Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Lalu dalam perawatan medis, suaminya meninggal dunia.

                                                                                                Tindak tegas

Terpisah, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, mendesak Polda Aceh mengusut dan menindak tegas oknum polisi yang terlibat penganiayaan tersebut.

"Kami mendesak agar Kapolda Aceh mengusut dan menindak tegas oknum yang terlibat dalam kasus penganiyaan sampai meninggalnya orang yang ditangkap," kata Safaruddin.

YARA mendesak agar Kapolda Aceh menyampaikan secara terbuka pengusutan kasus ini seperti yang diatensi oleh Kapolri terhadap kematian seorang gadis di kuburan ayahnya.

"Kasus ini juga sudah saya laporkan ke Kapolri dan Komisi III melalui akun Twitter Kapolri dan Ustaz Nasir Jamil," ungkap Ketua YARA.

Safaruddin mengungkapkan, kasus penganiyaan terhadap tahanan sampai meninggal bukan hanya kali ini saja terjadi. Beberapa bulan lalu pihaknya juga mendapat laporan dari masyarakat Idi, bahwa ada warga Aceh Timur yang meninggal dunia setelah ditangkap polisi.

Warga tersebut meninggal karena dianiaya salah satu oknum di Polres Aceh Timur. Mayatnya kemudian dibuang ke sungai untuk tutupi jejak.

"Tapi kemudian terbukti bahwa korban tewas dianiaya di Mapolres Aceh Timur. Saat itu oleh Kapolda Rio Septianda Djambak, oknum tersebut diproses dan dihukum 8 tahun penjara.

Tetapi apakah dipecat atau tidak, saya tidak ikuti lagi," ujarnya.

Atas kasus ini, menurut Safaruddin, rakyat menjadi gelisah dan marah melihat tindakan arogan oknum di kepolisian yang seakan-akan mendapatkan legitimasi dari instansi tanpa ada tindakan.

"Saya sendiri sebenarnya marah dengan tindakan oknum yang jahat, karena tindakan mereka itu telah membuat rakyat apatis terhadap penegak hukum, juga secara langsung melecehkan anggota polisi lain yang memang melindungi dan mengayomi rakyat.

Karena tindakan mereka, semua polisi dianggap sama. Oleh karena itu, saya meminta Kapolda memberikan atensi khusus terhadap kasus ini," pungkasnya.(dan)

Baca juga: Sosok Pendiam yang Jadi Tulang Punggung dan Kebanggaan Keluarga

Baca juga: Ayah Bripda Randy Minta Maaf, Ungkap Rencana Pernikahan Anaknya dan Novia: Dia Calon Mantu Saya

Baca juga: Polda Aceh Kembali Gagalkan Peredaran Sabu 133 Kg di Aceh Timur, Tangkap Satu Pelaku

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved