Berita Sabang
Menjadi Wartawan Profesional, Harus Kompak dan Bangun Kepercayaan
Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh yang baru, hasil Konferensi Provinsi (Konferprov) XII di Banda Aceh, 19-21 November 2021
Penulis: Muhammad Hadi | Editor: bakri
Tapi begitu saya selidiki anggota PWI tidak ada.
Alhamdulillah, bukan anggota PWI yang bermasalah. Senang dan bangga saya.
You bayangi saya ketua umum, di sana anggota PWI ditangkap karena tidak karuan.
Itu sedih bisa jantungan kita," ujar Atal S Depari.
Marwah PWI itu, kata Atal S Depari, mengingatkan diri sendiri dan anggota. Ada dua hal, pertama, pendidikan tidak henti-henti.
Kedua, advokasi. Jadi apapun yang dibilang, kemerdekaan pers, sering kali dalam perencanaan ada hambatan.
Sehingga harus direspons, harus melakukan advokasi kapanpun kepada anggota.
"Jadi ini bukan pekerjaan mudah, apalagi perilakunya. Pengabdian kepada bangsa, negara dan masyarakat secara professional dan kompoten itulah marwah PWI," ujarnya.
Ketum PWI Pusat, Atal S Depari mengucapkan selamat kepada Nasir Nurdin dan pengurus PWI Aceh lainnya.
Semoga pengurus PWI Aceh yang baru mampu mengemban amanah, tugas dan amal bakti yang diemban akan menjadi berkah.
Ia mengaku bahagia berada di tengah-tengah PWI Aceh, apalagi Wali Kota Sabang, Nazaruddin memberikan perhatian lebih kepada organisasi wartawawan terbesar di Indonesia tersebut.
"Peristiwa ini menjadi sebuah catatan manis Kota Sabang untuk pers nasional, terlalu membekas di hati," imbuhnya.
Sementara Ketua Penasihat PWI Aceh, H Sjamsul Kahar mengingatkan pengurus PWI Aceh harus kompak dan tetap bersatu.
PWI juga harus memperhatikan perubahan zaman dan melatih wartawan-wartawannya untuk menekuni bidang jurnalistik di era modern ini.
"Organisasi PWI ini harus semakin solid kedepannya.