Internasional

Presiden Rusia Klaim, Negaranya Paling Canggih Dalam Perlombaan Teknologi Rudal Hipersonik

Presiden Rusia, Vlamidir Putih, mengklaim negaranya sebagai pemimpin global rudal hipersonik.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mikhail Metzel
Presiden Rusia Vladimir Putin 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia, Vlamidir Putih, mengklaim negaranya sebagai pemimpin global rudal hipersonik.

"Negara-negara lain telah menyusul, kemungkinan besar mengembangkan teknologi untuk melawan senjata baru ini," kata Putin

Dilansir Reuters, Selasa (14/12/202), Rusia dan Amerika Serikat memiliki persamaan perkiraan dalam hal jumlah hulu ledak dan kapal induknya.

Komentar yang ditayangkan pada Minggu (12/12/2021) itu sebagai bagian dari film dokumenter berjudul "Rusia. Sejarah Baru".

“Tetapi dalam perkembangannya, kami yang lebih maju, kami pasti adalah pemimpinnya,” kata Putin.

Dia menambahkan Rusia juga No. 1 di dunia dalam skala peningkatan senjata tradisionalnya.

Baca juga: Perlombaan Senjata Hipersonik Antara AS dan China Sedang Berlangsung

Presiden itu mengatakan di masa depan, kekuatan dunia lain akan memiliki teknologi senjata hipersonik serupa.

"Ketika mereka mendapatkan senjata ini, kemungkinan besar mereka akan memiliki sarana untuk melawan senjata ini," tambahnya.

Putin bulan lalu mengatakan uji coba rudal jelajah hipersonik Zirkon Rusia hampir selesai dan pengiriman ke Angkatan Laut akan dimulai pada 2022.

Beberapa pakar Barat mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia itu.

Tetapi, mengakui kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat sulit dilacak dan dicegat.

Rudal itu mampu melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam.

Tetapi, lebih lambat dari rudal balistik antarbenua.

Baca juga: Inilah Rudal Hipersonik Zircon Rusia untuk Mengancam Barat, Berhasil Kena Target Sejauh 400 Km

Sedangkan kendaraan luncur hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.

Pengeluaran militer Moskow jauh lebih rendah daripada Washington.

Rusia mengeluarkan $62 miliar untuk militer pada 2020 versus $778 miliar yang dihabiskan oleh Amerika Serikat, menurut data Bank Dunia.

Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall mengatakan Amerika Serikat dan China terlibat dalam perlombaan senjata hipersonik yang paling mematikan.

Pada Oktober 2021, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi uji coba senjata hipersonik China.

Menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan pengejaran Beijing terhadap sistem yang mengorbit Bumi untuk menghancurkan pertahanan rudal Amerika.

Baca juga: China Bakal Kendalikan Rudal Hipersonik dengan AI, Akurasinya Dapat Meningkat 10 Kali Lipat

Putin berbicara tentang kekuatan militer Rusia dalam film dokumenter yang sama.

Dia menyesali runtuhnya Uni Soviet tiga dekade lalu sebagai runtuhnya apa yang disebutnya sebagai tragedi Rusia.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved