Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Kisah Teungku Sofyan Korban Tsunami 2004, Terkubur 7  Hari, Tergulung Ombak dan Tertimpa Reruntuhan

Tuhan maha berkehendak. Teungku Sofyan (pada saat itu berumur 20 tahun) yang digulung ombak tsunami hingga beberapa kilometer, ditemukan hidup.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
ARSIP HARIAN SERAMBI INDONESIA
Sebuah arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi Rabu 12 Januari 2005 - Teungku Sofyan tergolek di RS Kesdam Banda Aceh setelah tujuh hari tertimbun di reruntuhan 

Beberapa saksi yang ditemui di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh hanya menyebutkan di wilayah Aceh Jaya.

Mereka hanya menyebutkan Sofyan ditemukan ditumpukan reruntuhan bangunan dan sampah-sampah yang terbawa air saat para warga tengah mencari sanak saudaranya.

Tempat ditemukan Sofyan itu letaknya beberapa kilometer dari tempat tinggal Sofyan.

Menurut keterangan warga, Sofyan ditemukan pada hari ketujuh (2/1/2005). Saat ditemukan Sofyan masih bisa minum air putih.

"Saat itu kondisinya memang lemah sekali. Ia lemas. Tapi waktu kami kasih air putih, masih bisa meneguknya," ujar salah satu warga.

Warga bisa menemukan Sofyan karena saat melintas di puing-puing reruntuhan mendengar ada rintihan.

"Kami tidak mengira ada orang di reruntuhan itu. Kami dengar sayup sayup ada orang merintih. Kami cari, dia kelihatan kepala sama tangannya," tambahnya.

(Pada saat itu) kondisi Sofyan masih lemah. Ia belum bisa berkomunikasi.

Namun luka-lukanya sudah mulai mengering.

Baca juga: Gedung Museum Tsunami Aceh Direnovasi, Pengunjung Dilarang Masuk

Tong Sampah Selamatkan Dihra Dari Ganasnya Tsunami

Hadiratul Uhra putri bungsu Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Provinsi Aceh, Drs H Sofyan Muhammad Saleh SH selamat dari ganasnya gelombang tsunami yang melanda Kota Banda Aceh, Minggu (26/12/2004) lalu.

Hadiratul Uhra yang sehari-hari dipanggil Dihira (berusia 13 tahun pada saat tsunami), pelajar kelas 1 MTSN Model Banda Aceh itu bisa selamat berkat ketenangannya menghadapi maut.

Dihra ketika dijumpai Serambi, Kamis (7/1/2004) di Komplek BTN Asamera Langsa di rumah tantenya, mengisahkan dirinya selamat dari gelombang tsunami setelah melompat ke tong sampah yang sedang terapung.

Ketika air bah itu mengganas kebetulan Dihra sudah berada di atas bubung mobil labi-labi berkat diselamatkan seseorang yang disebutnya abang-abang.

Namun mobil labi-labi itu juga akhirnya tenggelam, kebetulan Dihra melihat tongsam pah besar yang mengapung.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved