Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Kisah Teungku Sofyan Korban Tsunami 2004, Terkubur 7 Hari, Tergulung Ombak dan Tertimpa Reruntuhan
Tuhan maha berkehendak. Teungku Sofyan (pada saat itu berumur 20 tahun) yang digulung ombak tsunami hingga beberapa kilometer, ditemukan hidup.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Segera saja dia meloncat ke dalam tong sampah yang di dalamnya masih terdapat banyak sampah bau busuk.
Dipegangnya erat-erat tong sampah tersebut sembari berfikir dan menjaga keseimbangan.
Baca juga: Tsunami Dapat Dijadikan Sumber Pembelajaran dan Daya Tarik Wisata
Dikatakan Dihra, sebelum dia lama berfikir, tiba-tiba sejumlah orang juga melompat ke tong sampah yang sedang dikenderai Dihra tersebut.
Karena sudah melewati kapasitas, tong sampah bersama sejumlah orang yang ada di dalamnya tenggelam.
Meskipun Dihra mengaku tidak bisa berenang, tapi dia sempat menangkap sepotong kayu untuk tetap bertahan hidup.
Selanjutnya dengan kayu itu dia berusaha melihat peluang lain untuk terus berjuang agar tetap selamat.
Hingga akhirnya Dihra sampai di bubung rumah penduduk.
Bertahanlah Dihra sekitar dua jam di bubung rumah tersebut menyusul air bah tsunami itu surut.
Setelah dipastikan situasi aman dia turun dan bergabung dengan sejumlah orang.
Kemudian Dihra bersama orang yang bernasib sama dengan dirinya naik truk reo TNI dibawa ke lokasi penggungsi di wilayah Jantho Aceh Besar.
Kebetulan Dihra tidak tinggal di kamp penggungsian, tapi di rumah seorang penduduk yang dilukiskan cukup berbaik hati padanya.
Dihra mengaku tidak inga pasti siapa nama pemilik rumah tersebut, tapi katanya ibu pemilik rumah itu selalu di panggil Mak Nong. (Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Agus Ramadhan)