Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Tong Sampah Selamatkan Putri Bungsu Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh dari Ganasnya Tsunami 2004
Ketika air bah itu mengganas kebetulan Dihra sudah berada di atas bubung mobil labi-labi berkat diselamatkan seseorang yang disebutnya abang-abang.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tong Sampah Selamatkan Putri Bungsu Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh dari Ganasnya Tsunami 2004
SERAMBINEWS.COM – Pagi itu, Minggu (26/12/2004), orang-orang berteriak histeris dan memanjatkan doa kala gempa terus mengguncang Aceh.
Gempa kemudian disusul gelombang tsunami, menyapu sebagian pesisir wilayah Aceh, menjadi lembaran duka dalam sejarah Indonesia dan dunia.
Gempa dan Tsunami 26 Desember 2004 menjadi bencana alam yang paling membekas di masyarakat Aceh, dan menjadikan bencana alam paling dahsyat pada abad ini.
Ratusan nyawa manusia menjadi korban dan ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Sebuah arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi Minggu 9 Januari 2005, bercerita tentang kisah Nadhiratul Uhra, putri bungsu Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh, Drs H Sofyan Muhammad Saleh SH (saat itu), yang selamat dari tsunami berkat tong sampah.
Sofyan menjabat sebagai Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh sejak 1 November 2000 hingga 1 Juli 2008.
Artikel ini kami turunkan kembali menjelang peringatan 17 tahun bencana Tsunami Aceh 2004, Minggu (26/12/2021).
Baca juga: Kisah Wanita Melahirkan Saat Tsunami, Hingga Anak Diberi Nama Tsunami
Baca juga: KILAS BALIK TSUNAMI ACEH 2004 | Kisah Putri Selamat dari Maut Badai Tsunami setelah Cengkram Jerigen
Tong Sampah Selamatkan Dihra Dari Ganasnya Tsunami
Hadiratul Uhra putri bungsu Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh, Drs H Sofyan Muhammad Saleh SH (saat itu) selamat dari ganasnya gelombang tsunami yang melanda Kota Banda Aceh, Minggu (26/12/2004) lalu.
Hadiratul Uhra yang sehari-hari dipanggil Dihira (berusia 13 tahun pada saat tsunami), pelajar kelas 1 MTSN Model Banda Aceh itu bisa selamat berkat ketenangannya menghadapi maut.
Dihra ketika dijumpai Serambi, di Komplek BTN Asamera Langsa di rumah tantenya, mengisahkan dirinya selamat dari gelombang tsunami setelah melompat ke tong sampah yang sedang terapung.

Baca juga: Saat Titiek Puspa Menangis di Aceh yang Telah Porak Poranda Diterjang Gelombang Tsunami
Ketika air bah itu mengganas kebetulan Dihra sudah berada di atas bubung mobil labi-labi berkat diselamatkan seseorang yang disebutnya abang-abang.
Namun mobil labi-labi itu juga akhirnya tenggelam, kebetulan Dihra melihat tong sampah besar yang mengapung.
Segera saja dia meloncat ke dalam tong sampah yang di dalamnya masih terdapat banyak sampah bau busuk.