Kesehatan

Pesta Kembang Api dan Petasan di Malam Tahun Baru, Ternyata Ini Dampak Negatif untuk Kesehatan

Pesta pergantian tahun identik dengan kembang api. Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak negatif yang bisa dimunculkan kembang api untuk kesehatan?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Pixabay.com
Ilustrasi kembang api 

SERAMBINEWS.COM - Di malam tahun baru, ada banyak cara orang merayakan malam pergantian tahun. Satu diantaranya adalah dengan pesta kembang api dan petasan.

Kembang api dan petasan sudah menjadi kegiatan yang lumrah kita jumpai di malam pergantian tahun baru.

Pesta perayaan pergantian tahun sudah identik dengan kembang api, warnanya yang cerah dan terang membuat suasana pesta menjadi makin meriah.

Baik anak-anak maupun orang dewasa, menyukai kembang api.

Bentuk dari kembang api pun beragam serta memiliki variasi warnanya masing-masing.

Namun, tahukah Anda bahwa ada dampak negatif yang bisa dimunculkan oleh kembang api untuk kesehatan?

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi 2022 bagi Umat Islam, Bolehkah?

Dilansir dari laman Republic of the Philippines Departement of Health Kegawaran Ng Kalusungan pada Jumat (31/12/2021), sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar zat partikulat tersuspensi (SPM), CO, NOx, hidrokarbon, SO2 sangat meningkat di udara selama pertunjukan kembang api.

Pesta Malam Tahun Baru di atas Harbour Bridge dan Opera House (kiri) Sydney yang ikonik dengan pertunjukan kembang api pada 1 Januari 2021 malam.
Pesta Malam Tahun Baru di atas Harbour Bridge dan Opera House (kiri) Sydney yang ikonik dengan pertunjukan kembang api pada 1 Januari 2021 malam. (AFP)

Meningkatnya kadar zat tersebut yang berasal dari kembang api sangat berbahaya untuk kesehatan terutama bagi wanita hamil, anak-anak dan mereka yang memiliki asma kronis paling rentan terhadap paparan ini.

Tingkat SPM dapat menyebabkan tenggorokan, hidung dan masalah terkait mata.

Meningkatnya kadar zat partikulat tersuspensi (SPM), CO, NOx, hidrokarbon, SO2 juga dapat menyebabkan sakit kepala dan penurunan ketajaman mental.

Paparan zat ini juga memiliki efek yang jauh lebih parah pada orang dengan gangguan jantung, pernapasan atau sistem saraf. 

Selain itu, paparan zat ini dapat memperburuk masalah bagi orang yang menderita alergi dingin atau batuk dan juga dapat menyebabkan kemacetan tenggorokan dan dada.

Baca juga: Pergantian Tahun Baru 2021 di Banda Aceh Tanpa Kembang Api dan Perayaan, Begini Suasananya

Tak hanya paparan dari zat yang terkandung di dalam kembang api, tetapi kebisingan suara yang ditimbulkan saat menghidupkan kembang api juga memiliki efek berbahaya.

Standar tingkat kebisingan yang ditetapkan oleh Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR) untuk lingkungan sekitar adalah 60 dB pada siang hari dan 50 desibel pada malam hari.

Sedangkan kembang api bisa sangat keras dan dapat melebihi 140 desibel.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved