Berita Aceh Utara

Puluhan Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir, Bocah Meninggal Saat Main di Genangan

Dampaknya, puluhan ribu warga di Aceh Utara, Aceh Timur, dan Lhokseumawe, yang rumahnya terendam harus mengungsi

Editor: bakri
ANTARA/RAHMAD
Suasana banjir di Keude Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (3/1/2022). Sejumlah mobil barang bukti di halaman belakang Mapolsek Lhoksukon ikut terendam 

* Dampak Banjir di Tiga Kabupaten/Kota

LHOKSUKON - Banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di pesisir utara timur Aceh terus meluas.

Dampaknya, puluhan ribu warga di Aceh Utara, Aceh Timur, dan Lhokseumawe, yang rumahnya terendam harus mengungsi.

Fasilitas umum seperti jalan dan jembatan juga ada yang putus diterjang banjir.

Suasana banjir di Keude Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (3/1/2022). Sejumlah mobil barang bukti di halaman belakang Mapolsek Lhoksukon ikut terendam
Suasana banjir di Keude Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (3/1/2022). Sejumlah mobil barang bukti di halaman belakang Mapolsek Lhoksukon ikut terendam (ANTARA/RAHMAD)

Selain itu, bocah yang meninggal dunia akibat main dalam genangan banjir bertambah satu orang.

Di Aceh Utara, pada Senin (3/1/2022), banjir sudah meluas ke 14 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di kabupaten itu.

Data yang diperoleh Serambi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, kemarin, jumlah desa yang terendam di 14 kecamatan tersebut mencapai 108 gampong.

Sedangkan rumah yang terendam berdasarkan data sementara BPBD Aceh Utara sudah mencapai 1.111 unit.

Akibat banjir, 6.633 Kepala Keluarga (KK) atau 24.332 jiwa harus mengungsi ke tempat umum seperti meunasah, balai pengajian, dan masjid, serta rumah tetangga.

“Banjir juga merendam ratusan hektare sawah dan lahan pertanian lainnya,” ujar Pelaksanan Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Utara, Murdani, kepada Serambi, kemarin.

Sehubungan dengan banjir tersebut, Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib, menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir di kabupaten itu selama 15 hari pada 2-16 Januari 2022.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 360/1/2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir, yang diteken H Muhammad Thaib pada 2 Januari 2022.

Status itu dikeluarkan karena banjir yang terjadi dalam tiga hari terakhir sudah menimbulkan korban jiwa, kerusakan berbagai prasarana dan sarana, infrastruktur, dan daerah aliran sungai.

Selain itu, tanggul sungai rusak serta lahan pertanian, perkebunan, dan daerah pemukiman penduduk tidak dapat difungsikan lagi.

Aceh Timur

Di Aceh Timur, warga yang mengungsi akibat banjir sebanyak 1.585 KK atau 5.209 jiwa.

Selain itu, ribuan warga lainnya ikut terdampak.Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi SE MM.

Menurutnya, pengungsi tersebar di beberapa kecamatan yang masih terendam banjir.

Di antaranya, sebut Ashadi, Kecamatan Birem Bayeun 7 desa, Idi Tunong 2 desa, Rantau Selamat 8 desa, Ranto Peureulak 10 desa, Julok 1 desa, Pante Bidari 1 desa, Simpang Jernih 1 desa, Peureulak Barat 1 desa, Simpang Ulim 2 desa, Peunaron 3 desa, dan Kecamatan Peureulak 1 desa.

“Adapun kecamatan yang banjirnya sudah surut yaitu Indra Makmu, Sungai Raya, Peureulak Timur, Nurussalam, Darul Fallah, dan Banda Alam,” rincinya.

Banjir di Aceh Timur juga menyebabkan pangkal jembatan (abudment) di Desa Panton Rayeuk M (Keude Geureubak), Kecamatan Banda Alam, yang menghubungkan kecamatan itu dengan Kecamatan Indra Makmu, putus digerus arus sungai yang cukup deras pada Minggu (2/1/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Camat Banda Alam, Muliadi, mengatakan, akibat kejadian itu, akses transportasi masyarakat kedua kecamatan tersebut menjadi terhenti.

Selain itu, sekitar 4 kilometer (Km) jalan provinsi yang menghubungkan Aceh Timur dan Gayo Lues, juga terendam banjir setinggi 1 meter lebih pada dua titik di jembatan amblas Desa Beurandang, serta Dusun Sarah Nyala dan Alue Canang, Desa Seumanah Jaya.

Sementara banjir yang merendam jalan nasional di Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, sejak kemarin sudah mulai surut.

Namun, pemukiman penduduk masih terendam, sehingga warga bertahan di posko pengungsian.

Banjir di Aceh Timur kembali merenggut korban jiwa.

Kali ini, korbannya adalah M Fikri Rehan (14) warga Dusun Gedung Janeng, Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak.

Danramil Ranto Peureulak, Kapten Inf Wagimin mengatakan, korban tenggelam pada Senin (3/1/2022) sekitar pukul 07.

30 WIB saat sedang bermain banjir bersama dua temannya di belakang kompleks Dayah Rahudatul Huda, desa setempat.

Orang tua korban, Sarimin (40) dan Suriyani (38), sangat terpukul dan merasa kehilangan atas musibah tersebut.

Lhokseumawe

Hingga Senin (3/1/2021) sore, banjir juga masih merendam Desa Kumbang Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.

Akibat genangan yang terjadi sejak tiga hari lalu, 11 KK atau 45 jiwa warga desa itu sampai kemarin masih mengungsi.

Pantauan Serambi, selain rumah, sejumlah ruas jalan dan lahan sawah di desa tersebut juga terendam.

Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, mengatakan, warga mengungsi ke dua lokasi yakni meunasah dan balai desa setempat.

Menurut data dari Puskesmas Blang Mangat, sudah mulai ada pengungsi yang terserang penyakit.

"Hari ini (kemarin) ada pengungsi yang mengalami diare.

Kita langsung turunkan tim medis untuk mengobati warga tersebut," ujar Kepala Puskesmas Blang Mangat, Mardiana SSiT MKM.

Menurut Mardiana, selama warga meungungsi, pihaknya akan terus memantau kesehatan mereka serta menyalurkan makanan tambahan bagi bayi pengungsi.

Mobil mogok

Dari Aceh Tamiang dilaporkan, satu mobil BPBD kabupaten itu yang ditumpangi tim Satgas SAR rusak saat mengevakuasi korban banjir di Kampung Serba, Kecamatan Bandar Pusaka.

Mobil operasional BPBD Aceh Tamiang rusak saat mengevakuasi korban banjir di Bandarpusaka. Mobil tersebut ditinggal di atas jembatan dalam posisi terikat, Senin (3/1/2022).
Mobil operasional BPBD Aceh Tamiang rusak saat mengevakuasi korban banjir di Bandarpusaka. Mobil tersebut ditinggal di atas jembatan dalam posisi terikat, Senin (3/1/2022). (Serambi Indonesia)

Mobil Mitsubishi Strada Triton B 8009 AM itu sudah teronggok di atas jembatan Serba I sejak Minggu (2/1/2022) hingga kemarin.

"Semua tim masih fokus mengevakuasi korban banjir," kata Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul.

Baca juga: Mogok Saat Evakuasi Korban Banjir, Mobil BPBD Aceh Tamiang Diikat di Jembatan

Baca juga: Ini Jumlah Rumah Terendam Banjir dan Korban Mengungsi di Aceh Utara 

Khairul menjelaskan, mobil itu rusak setelah mengevakuasi masyarakat di Kampung Pengidam, Bandar Pusaka yang sudah terlebih dulu menjadi korban banjir pada Minggu (2/1/2022) sore.

Ketika akan kembali menjemput warga di Kampung Babo, mobil mengalami kerusakan mesin.

Boy--sapaan akrab Khairul--mengakui bahwa kerusakan mobil itu membuat evakuasi terhambat karena saat ini mobil operasional BPBD hanya tinggal satu unit.

Pangdam IM Antar Bantuan

Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Mohamad Hasan SH, didampingi Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Bayu Permana, beserta rombongan meninjau banjir Aceh Utara, tepatnya di pusat Ibu kota, Lhoksukon, Senin (3/1/2022).

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Mohamad Hasan didampingi Danrem 011/ Lilawangsa, Kolonel Inf Bayu Permana, dan Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto meninjau lokasi banjir dan menyerahkan bantuan 1 ton beras serta sembako untuk di titik-titik pengungsian di Kabupaten Aceh Utara, Senin (3/1/2022).
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Mohamad Hasan didampingi Danrem 011/ Lilawangsa, Kolonel Inf Bayu Permana, dan Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto meninjau lokasi banjir dan menyerahkan bantuan 1 ton beras serta sembako untuk di titik-titik pengungsian di Kabupaten Aceh Utara, Senin (3/1/2022). (Dok Penrem 011/LW)

Setiba di lokasi banjir, Pangdam IM dan rombongan langsung meninjau lokasi dapur umum.

Kemudian, dengan menggunakan perahu karet LCR, Mayjen TNI Mohamad Hasan dan rombongan meninjau daerah yang terendam banjir dengan ketinggian 1-1,5 meter.

Usai melakukan peninjaun, Pangdam memberikan keterangan terkait kehadirannya ke lokasi banjir, termasuk untuk melihat kesiapan TNI membantu Pemkab Aceh Utara dalam penanggulangan bencana alam.

Selain TNI di jajaran Korem 011/Lilawangsa, personel Brigif 25/Siwah, Lanal Lhokseumawe, dan Polri diturunkan untuk membantu masyarakat Aceh Utara yang terdampak banjir.

Pangdam menyebutkan, di lokasi pengungsian turut didirikan dapur umum dan posko kesehatan untuk membantu para korban.

"Akibat tak ada lagi keseimbangan alam, sehingga banjir besar sering terjadi di Aceh Utara.

Termasuk yang saat ini terjadi," ungkap Pangdam IM dalam siaran pers kepada Serambi, kemarin.

Karena itu, Pangdam mendorong waduk pengendali banjir Krueng Keuereutoe di Kecamatan Paya Bakong, agar segera diselesaikan.

"Sehingga banjir bisa diminimalisir terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS)," pintanya.

Selain rumah warga, banjir juga merendam tiga Koramil di Aceh Utara yaitu Koramil Lhoksukon, Matangkuli dan Pirak Timu.

"Saya menginstruksikan seluruh jajaran TNI agar tetap siaga untuk membantu warga masyarakat yang terjebak banjir," tegas jenderal bintang dua, ini.

Dalam kunjungan itu, Pangdam IM turut berbincang bersama masyarakat yang terdampak banjir sekaligus menyerahkan bantuan berupa 1 ton beras dan sembako untuk sejumlah titik pengungsian di Aceh Utara sebagai bantuan masa panik kepada para pengungsi.

Cedera saat beri bantuan Dari Aceh Tamiang dilaporkan, Anggota DPRA, Jauhari Amin dilarikan ke RSUD setempat setelah menderita luka di kepala saat menyusuri permukiman yang terkena banjir di Kampung Bundar, Kecamatan Karang Baru, Senin (3/1/2022) sore.

Insiden ini terjadi ketika Jauhari bersama timnya menyerahkan bantuan kepada korban banjir.

Baca juga: Medco Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Empat Kecamatan Aceh Timur 

Baca juga: Waspada Banjir! BMKG Prediksi Lhokseumawe dan Sekitarnya Bakal Dilanda Hujan, Begini Prakiraannya

Ketinggian air di lokasi itu mencapai pinggang orang dewasa, sehingga ia harus melalui jalan alternatif.

"Jalan alternatifnya merupakan bangunan ruko (rumah toko) yang sedang dibangun, jadi banyak besi pilar di sela dinding," kata Zahlul Pasha, anggota tim Jauhari Amin.

Saat akan memanjat salah satu bagian ruko, Jauhari tidak menyadari ada satu batang besi yang menjulur ke luar.

Akibatnya, besi yang sedikit runcing itu mengenai kepala bagian kanan dan langsung mengucurkan darah segar.

Zahlul mengatkan, insiden itu menyebabkan penyaluran bantuan kepada korban banjir terhenti.

"Kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan, harus segera dirawat.

Terhenti di rumah keempat," kata Zahlul.

Informasi terakhir, kondisi Jahuari dilaporkan sudah stabil, namun masih harus dirawat pada salah satu rumah sakit di Langsa. (jaf/c49/bah/mad/zak)

Baca juga: Kenakan Kaos Putih dan Handuk di Leher, Haji Uma Tengah Malam Sambangi Posko Banjir Aceh Tamiang

Baca juga: 4 Km Jalan Peureulak-Lokop Terendam Banjir, Akses Lumpuh Total 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved