Berita Banda Aceh
Lokasi Vaksinasi Covid-19 Pindah ke Museum Rumoh Aceh, Banda Aceh Convention Hall Ditutup
Lokasi vaksin Covid-19 Kota Banda Aceh dipindahkan ke Museum Rumoh Aceh mulai Kamis (13/1/2022). Tempat sebelumnya, Banda Aceh Convention Hall (BACH)
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lokasi vaksin Covid-19 Kota Banda Aceh dipindahkan ke Museum Rumoh Aceh mulai Kamis (13/1/2022).
Tempat sebelumnya, Banda Aceh Convention Hall (BACH) resmi ditutup.
Lokasi vaksinasi Covid-19 itu berada di pusat sejarah Aceh, dekat Pendopo Gubernur Aceh.
“Pemindahan lokasi ini, untuk memberikan susana baru kepada peserta vaksin Covid-19 agar tidak jenuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif Rabu (12/1/2022).
Dikatakan, sambil pergi vaksin Covid-19 bisa melihat benda-benda peninggalan kerajaan Sultan Iskandar Muda dan lainnya di Museum Rumoh Aceh.
Hanif menjelaskan, angka vaksin Covid-19 Kota Banda Aceh sudah mencapai 102,5 persen, tertinggi dari 22 daerah lainnya.
Dikatakan, sampai 10 Januari 2022, empat daerah dengan angka vaksin sudah berada di atas 80 persen.
Terdiri dari Lhokseumawe 86,8 persen; Bener Meriah 84,6 persen; Pidie Jaya 83,5 persen dan Sabang 83,3 persen.
Baca juga: Kapolda Tinjau Vaksinasi Anak di Kota Jantho, Minta Orang Tua Edukasi Vaksin Covid-19 ke Anak
Menurut Hanif hal itu memberikan dampak positif bagi orang dari luar daerah tersebut, menjadi tidak ragu lagi ingin berkunjung ke daerah tersebut.
Dia beralasan imunitas masyarakat terhadapa pencegahan penularan virus Corona sudah tergolong tinggi.
Dia mencontohkan Bener Meriah dan Sabang yang merupakan daerah tujuan wisata setiap hari Jumat sampai Sabtu.
Dikatakan, orang dari luar datang berwisata ke daerah itu, sangat banyak.
Sehingga, hotel di daerah itu sudah banyak yang pesan dan penuh, terutama untuk penginapan keluarga, perkantoran pemerintah dan swasta.
Banyak orang dari daerah dan luar Aceh yang berkunjung ke daerah itu.
Untuk itu, bagi daerah yang angka vaksin masih berada antara 50 sampai 70 persen harus terus ditingkatan sampai angka aman, 85 sampai 95 persen.
Disebutkan, semakin banyak masyarakat telah vaksin Covid-19 dosis I dan II, membuat ketahanan kekebelan lingkungan semakin tinggi.
Untuk angka kasus Covid-19 mulai menurun, setelah jumlah masyarakat sudah vaksin Covid-19 dosis I dan II mencapai diatas 50 persen.
Dia meminta masyarakat yang belum vaksin dosis I dan II, segera datang dengan sukarela ke lokasi vaksin massal gratis di daerah masing-masing.
Terutama dengan angka vaksin Covid-19 masih rendah, seperti Aceh Utara 51,9 persen, Bireuen 65,7 persen, Aceh Selatan 66,4 persen dan Aceh Barat 66,4 persen.
Baca juga: Ini Dia, Dua Warga Langsa yang Beruntung, Raih Hadiah Sepeda Motor Undian Vaksin Covid-19
Kabupaten Aceh Singkil, kata hanif, angka vaksin Covid-19 sebesar 70,6 persen.
Begitu juga Aceh Tengah, mencapai 72,3 persen.
Kedua daerah ini, merupakan daerah tujuan wisata, seperti sabang dan Bener Meriah.
Setelah angka vaksin Covid-19 masyarakat mencapai diatas 80 persen, jumlah wisatawan yang akan datang akan lebih banyak lagi dari saat ini.
Hal itu sudah dibuktikan Kota Sabang dan Bener Meriah, setalah angka vaksin di atas 80 persen.
Dimana, jumlah orang yang berkunjung ke daerah itu naik dua sampai tiga kali lipat, dibanding saat angka vaksin sebesar 70 persen.
Total penduduk Aceh yang sudah divaksin, sebut Hanif, sudah mencapai 2.920.017 orang, atau 72,5 persen dari sasaran 4.028.891 orang.
Dari lima kelompok, pengelompokan vaksin Covid-19, tenaga kesehatan masih tetap terbanyak capaian, 116,4 persen.
Kedua kelompok masyarakat rentan dan umum sebesar 76 persen.
Selanjutnya kelompok lansia 68,7 persen dan kelompok remaja baru 66,2 persen.
Sedangkan kelompok terendah angka vaklsin, petugas publik, baru mencapai sebesar 58,7 persen untuk vaksin dosis I .
Kepada kelompok remaja, yang mobilitasnya cukup tinggi, tetapi belum divaksin, segera datang ke lokasi vaksin Covid-19 massal gratis.
Baca juga: Pidie Dapat Pasokan 23.000 Dosis Vaksin Covid-19, 20.000 Sinovac dan 3.000 Moderna
Sehingga, tidak menjadi pembawa virus Corana varian baru yakni Omicron.
“Karena, kalau orang yang belum divaksin terpapar virus Corona varian baru Omicron, penularannya akan lebih cepat," ujarnya.
Sehingga, akan lebih banyak lagi dari virus Corona varian lama Delta, ujar Hanif.(*)