Salam

Awas, Arisan Bodong Banyak Makan Korban

Praktik penipuan yang mengatasnamakan investasi, atau biasa dikenal dengan investasi bodong semakin beragam

Editor: bakri
Nova Mastura (25), pelaku investasi bodong saat memberikan keterangan persnya kepada awak media di ruang Subdit III Dir Reskrimum Polda Aceh, Rabu (2/11). Sejak kemarin, Nova resmi ditahan Polda Aceh dan selanjutnya kasusnya itu akan dilimpahkan ke jaksa. SERAMBI/ SUBUR DANI 

"Dalam hal ini, kegiatan arisan dengan iming-iming imbal hasil tertentu dengan jangka tertentu perlu diwaspadai.

" Para korban investasi arisan online bodong itu hampir semuanya kaum wanita.

Dan, para pelaku yang sudah tertangkap juga wanita.

Mereka merekrut anggota yang kemudian menjadi korbannya melalui medisa sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatsaap.

Kita yakin sudah ada wanita dari Aceh yang menjadi korban investasi arisan bodong itu.

Hanya saja belum terungkap.

Kasus-kasus arisan online bodong yang sudag terungak antara lain di Makassar (Sulawesi Selatan), Surabaya, Jember, Malang, dan Banyuwangi (Jawa Timur), Kabupaten Cilacap, Kabupaten Blora (Jawa Tengah), Bengkulu, Bali, Kalimantan, dan lain-lain.

Semuanya terungkap setelah korban melaporkan ke polisi.

Jumlah kerugian para korban yang sudah melapor ke polisi, mulai belasan juta rupiah hingga milyaran rupiah.

Dan, pelaku-pelaku yang sudah ditangkap semuanya wanita.

Mereka kebanyakan menggunakan identitas palsu mulai wajah, nama, alamatnya.

Seorang pelaku yang menjalankan arisan online bodong itu bisa menarik dana dari korbannya hingga miliaran rupiah.

Di, Banyuwangi misalnya, seorang wanita yang mengelola arisan online illegal itu bisa mengunpulkan dana hingga Rp10 miliar.

Menurut pengakuan para korbannya yang sudah melapor ke polisi, mereka umumnya tertarik ikut arisan itu karena dinjanjikan keuntungan menggiurkan, sekitar 30 hingga 40 persen dari modal dalam setiap periode tertentu, bahkan ada yang setiap lima hari.

Untuk menarik banyak peserta, awalnya “arisan” itu lancar-lancar saja, namun ketika persertanya mbludak barulah sang pengelola mulai bikin ulah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved