Salam
Awas, Arisan Bodong Banyak Makan Korban
Praktik penipuan yang mengatasnamakan investasi, atau biasa dikenal dengan investasi bodong semakin beragam
Praktik penipuan yang mengatasnamakan investasi, atau biasa dikenal dengan investasi bodong semakin beragam.
Arisan online menjadi salah satu praktik investasi bodong yang belakangan banyak memakan korban.
Layaknya praktik investasi bodong lain, arisan online juga mengiming-imingi pesertanya keuntungan tinggi dengan jangka waktu yang singkat tanpa perlu melakukan apa-apa.
Akibat praktik ilegal ini, sudah banyak korban yang merugi, mulai dari uang puluhan juta hingga miliaran rupiah.
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam Tobing menjelaskan, tujuan utama dari arisan adalah ajang berkumpul suatu komunitas dengan mengumpulkan uang peserta untuk diundi, dan dibagikan ke salah satu peserta secara bergilir pada suatu periode tertentu.
Oleh karena itu, dia menegaskan, tidak ada investasi atau praktik mencari keuntungan dari suatu arisan.
"Arisan bukanlah investasi, jika ada kegiatan investasi sudah pasti hanyalah investasi ilegal.
" Agar masyarakat terhindar dari praktik merugikan itu, Tongam mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berhati-hati sebelum menempatkan dana.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Baca juga: Aset Tersangka Investasi Bodong Disita Termasuk Rumah, Mobil, dan Tabungan
Baca juga: Wanita Pelaku Investasi Bodong Ditangkap, Tipu 18 Korban Kerugian Rp 6 Miliar, Modus Bisnis Makanan
Daftarkan email Masyarakat diminta untuk mengetahui legalitas dari lembaga atau produk suatu investasi.
"Izinnya pun tidak selalu dari OJK.
Jika kegiatannya adalah perdagangan, maka izinnya dari Kementerian Perdagangan RI.
" Selain itu, dalam melakukan investasi, masyarakat diminta untuk tetap memahami proses bisnis yang ditawarkan.
Mulai dari produk hingga penawaran imbal hasil yang sesuai dengan kewajaran.
Apabila ada pihak yang menjanjikan imbal hasil melebihi bunga yang diberikan perbankan, bahkan tanpa risiko, penawaran tersebut patut dicek kembali.