Partai Aceh Gandeng USK Berdayakan Ekonomi Kerakyatan
Dalam sambutannya, Abu Razak menyampaikan bahwa PA berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perkebunan, peternakan
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
“Hari ini saya merinding melihat dan mendengar presentasi dari ARC terkait pengembangan hulu-hilir nilam. Ternyata kita orang Aceh telah mampu melakukan pengembangan teknologi untuk memberi nilai tambah bagi komoditas perkebunan untuk peningkatan ekonomi rakyat,” tegas Sayuti.
Baca juga: Sinergi Kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN Harus Dimanfaatkan Untuk Pemulihan Ekonomi
“Melalui ARC, Aceh sudah mampu memroses minyak nilam menjadi berbagai produk inovasi yang bernilai tinggi. Kami akan segera berkonsolidasi dengan anggota untuk segera melakukan langkah-langkah implementatif, menentukan lokasi, pembersihan lahan, dan tentunya juga mengusahakan anggaran," lanjut mantan aktivis mahasiswa era reformasi ini.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Aceh, Hj Mariati juga menyatakan apresiasi terhadap rencana kerja sama Partai Aceh dengan USK.
Mariati mengharapkan program ini berhasil dengan baik dan akan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Kami dari DPRA khususnya Partai Aceh yakin dengan kampus, di sini berkumpul para pakar yang memiliki integritas tinggi, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga program ini insyaallah akan dapat dilaksanakan dengan baik dan memberi manfaat bagi rakyat Aceh,” kata Mariati.
Dalam pertemuan selama hampir tiga jam itu, Kepala ARC-USK yang juga Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK, Syaifullah Muhammad menguraikan rencana program inovasi hulu-hilir komoditas unggulan Aceh seperti nilam, pala, padi, durian, kopi, cokelat, melinjo (mulieng), dan lain-lain.
“Kita akan terapkan teknologi modern dari hulu ke hilir untuk pengembangan komoditas unggulan daerah serta memberi sentuhan inovasi agar bahan baku dapat diproses menjadi produk turunan dengan nilai tambah tinggi,” jelas Syaifullah.
USK, menurutnya, juga akan mengembangkan pendekatan kawasan melalui klaster industri agro, di mana para pelaku akan saling bersinergi untuk mendukung industri intinya.
Baca juga: Hasil Survei Bank Indonesia, Perekonomin dan Daya Beli Masyarakat Aceh Naik
"Dalam kawasan ini akan terintegrasi industri inti yang didukung oleh pelaku industri, pemasok bahan baku, pemerintah, lembaga pembiayaan, lembaga riset, perusahaan ekspedisi, pemasok mesin produksi dan penunjang, serta lembaga training,” demikian Syaifullah Muhammad.
Pertemuan ini diakhiri dengan kunjungan tim PA ke fasilitas laboratorium, rumah produksi, serta fasilitas pabrik molecular distillation and fractionation milik ARC.
Anggota tim juga mencoba berbagai produk inovasi ARC berbasis minyak nilam Aceh seperti parfum, lotion, medicated oil, hand sanitizer dan lain-lain. (*)