Salam

Perlu Didampingi Orangtua Bila Anak Divaksin di Sekolah

Sejak 14 Desember 2021 pemerintah secara resmi sudah memulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dengan jumlah sasaran

Editor: bakri
Foto: Diskominfo Aceh Timur
Pemkab Aceh Timur melaksanakan launching vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 6 sampai 11 tahun yang berlangsung di SDN 1, Idi Rayeuk, Senin (17/1/2022). 

Sejak 14 Desember 2021 pemerintah secara resmi sudah memulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dengan jumlah sasaran mencapai 26,5 juta anak.

Dan, di Aceh kelihatannya vaksinasi bagi anak tingkat SD/MI itu baru dimulai awal tahun 2022 karena pada tahun lalu belum memenuhi kriteria.

Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui suratnya tanggal 9 Desember 2021 merkomendasikan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat diberikan kepada anak usia 6 (enam) sampai dengan 11 (sebelas) tahun.

Selanjutnya, Menteri Kesehatan mengeluarkan keputusan tentang Pelaksanaan Vaksiansi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi anak usia 6 sampai 11 tahun, Surat itu ditandatangani Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021.

Jenis vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah vaksin Sinovac atau vaksin-vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM.

Untuk vaksin Sinovac, interval pemberian dosis 1 dan dosis 2 adalah 28 hari serta harus didahului dengan proses skrining kesehatan sesuai dengan format standar yang telah berlaku.

Sejak dilaksanakan vaksinasi terhadap anak usia 6 sampai 11 tahun iytu, banyak anak dan orangtua yang khawatir.

Bahkan sebagian anak merasa ketakutan, bukan pada vaksinnya ta[i pada jarum suntiknya.

Karena itui, jika anak divaksin di sekolah, sebaiknya mereka didampingi orangtuanya.

Demikian juga, jika tidak divaksin di sekolah, para para orangtua sebaiknya membawa anak-anak mereka untuk divaksin di puskesmas atau tampat-tempat vaksinasi lainnya.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Aceh Aman, Vaksinasi Anak SMA dan Santri Belum Capai Target

Baca juga: Lansia Diisukan Meninggal Dunia Setelah Divaksin, Camat Percut Seituan: Tidak Ada Bukti

Berkaitan dengan vaksinasi yang menyasar anak tersebut, orangtua memang diminta berperan menyukseskannya.

“Kami mengajak kepada orang tua agar anak-anak segera mendapatkan vaksin, mereka divaksin di sekolah bisa, diajak ke puskesmas juga bisa, di rumah sakit pun boleh,” kata seorang pejabat di Jakarta saat upcara dimulainya vaksinasi Covid terhadap anak pada akhir tahun lalu.

Prof Miko dari Tim Advokasi Vaksin COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuturkan beberapa alasan pentingnya vaksinasi bagi kelompok usia 6 sampai 11 tahun.

Antara lain, karena kelompok usia tersebut sudah harus belajar tatap muka, sehingga berisiko menularkan bagi diri sendiri, sesama murid, guru, dan anggota keluarga di rumah.

Kemudian, mempertimbangkan kemungkinan rendahnya kepatuhan anak dalam memakai masker tidak longgar dan melorot, tidak berkerumun, menjaga jarak, juga mencuci tangan.

Selain itu, vaksin ini aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19 pada kelompok umur tersebut, mendapat EUA dari BPOM, melalui kajian ITAGI, dan telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, karena kelompok usia ini sudah terbiasa mendapat imunisasi sejak bayi, balita, dan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di sekolah kelas 1 sampai dengan kelas 5.

Konvensi Hak Anak dan UU perlindungan anak menyatakan bahawa anak mempunyai hakyang sama untuk dilindungi dari sakit, cedera, dan berbagai kekerasan Itulah antara lain pertimbangan pemerintah ketika memutuskan melaksanakan vaksinasi Covid terhadap anak.

Nebjawab kecemasan banyak orang menganai dampak pasca vaksin, Professor Miko mengatakan, “Vaksin ini aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19 berdasarkan hasil uji klinik pada kelompok umur tersebut di China yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah dan telah dikaji dengan teliti BPOM dan ITAGI.

” Ia juga menjelaskan efek samping sangat jarang dan tidak berbahaya.

Beberapa efek samping tersebut, di antaranya nyeri di bekas suntikan, bengkak, demam, pusing, lesu, yang akan hilang dalam satu hingga dua hari.

“Kalau demam, beri obat demam, banyak minum.

Kalau nyeri, bisa diberikan obat nyeri atau di kompres, kemudian istirahat,” anjur Prof Miko.

Nah?!

Baca juga: Anak-anak di Aceh Barat Mulai Disuntik Vaksin

Baca juga: Pengendalian Pandemi Terus Dilakukan, Mulai Perpanjang PPKM, Vaksinasi Booster Hingga Program PEN

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved