Berita Lhokseumawe
Harga Minyak Goreng Rp 23.000 per Liter di Pasar Tradisional Kota Lhokseumawe. Tak Ada Operasi Pasar
Harga jual minyak goreng di pasar tradisional Kota Lhokseumawe hingga Selasa (25/1/2021) masih bertahan Rp 23 ribu per liter
“Seharusnya menteri pikirkan dulu dampak pedagang kecil seperti saya.
Kios saya menjadi sepi.
Kalau dihitung per hari, 20 orang ngak jadi beli lantaran harga mahal.
Alasan pedagang menjual dengan harga tinggi karena masih menjual stok barang lama,” ungkap Tomi.
Menurut pedagang itu, dengan menjual minyak goreng harga rendah yaitu Rp 14 ribu per liter di minimarket, tentu saja membuat para pedagang tradisional di Pasar Inpres menjadi rugi.
Tomi menambahkan, kondisi tersebut membuat pedagang di pasar dan kios terancam gulung tikar.
Bahkan, para pedagang berharap pemerintah pusat dapat meninjau kembali aturan tersebut agar tidak merugikan mereka.
“Seharusnya pengumuman seperti itu harus diberitahukan terhitung atau ada jangka waktu.
Bagaimana nasib kami.
Ini stok barang harus saya habiskan agar bisa berjualan kembali.
Tapi, tidak ada yang beli.
Lalu, gimana kami jual harga Rp 14 ribu per liter, modal aja sudah Rp 20.000, itukan rugi,” tutupnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Lhokseumawe, Ramli membenarkan jika harga minyak goreng kemasn di pasar tradisional masih tinggi.
Baca juga: Kadin Aceh Minta Pemerintah Subsidi Minyak Goreng Curah, Bukan Hanya Untuk Produk Kemasan
Sejauh ini pihaknya sudah meninjau ke pasar, namun petugas belum bisa menindak lanjuti temuan tersebut dengan alasan tidak tersedia anggaran untuk mengadakan operasi pasar.
“Kita tinjau ke lapangan, tapi untuk solusinya bagaimana ya belum ada.