Opini
Jangan Bermental Pengemis!
Selain kemacetan yang tidak terkendali seperti biasanya, terdengar suara syiar dakwah yang dilantunkan oleh oknum pemuda berpakaian rapi layaknya

Allah SWT sudah menjamin, bahwa rezeki seseorang akan dipermudah bila ia semakin kuat dan tekun dalam berikhtiar.
Pada sebuah hadis dijelaskan bahwa tangan yang paling disukai Rasulullah SAW adalah tangan-tangan yang kasar (kapalan).
Hadis ini mengintruksikan bahwa Nabi suka dengan muslim yang pekerja keras, apalagi dengan kerja kerasnya ia menjadi mapan dan dermawan.
Pengemis berdasi Berbicara mental pengemis, ternyata tidak hanya eksist di jalanan, namun ada pula yang berada di kantor, bahkan di dalam masjid.
Pengemis di kantor adalah pihak-pihak yang hanya mengandalkan proyek atas dasar kemampuanya dalam ‘menjilat’ pimpinan atau stakeholder.
Padahal, seorang dianggap profesional dan terhormat jika ia mampu mendapatkan proyek atas dasar kinerja dan prestasinya.
Oknum-oknum pengemis berdasi inilah, yang terkadang membuat sebuah lembaga rusak dari dalam.
Adapun pengemis di masjid, adalah fenomena-fenomena dimana imam atau khatib dijadikan lahan bisnis.
Berdasarkan hasil diskusi di lapangan, terdapat oknum pengurus masjid (BKM) khususnya wilayah kota besar Indonesia, yang memilih imam tetap atas dasar bagi hasil di bawah meja.
Sebagai contoh, pihak A memilih pihak B sebagai imam tetap karena pihak B setuju gaji bulannya diberikan sekian persen kepihak A.
Baca juga: Wasekjen PBNU Pulang Kampung, Ingin Jadikan Aceh Tamiang Pusat Dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah
Bila kandidat imam menolak, maka ia akan tereliminasi dan digantikan oleh pihak yang bersedia.
Bayangkan, dimana kehormatan ketua BKM jika dana masjid pun berani digarap.
Lagi-lagi ini bukan perkara miskin atau kaya, namun perkara mental.
Seseorang yang mentalnya bermasalah, gaji selangit pun ia akan suka memakan yang bukan haknya.
Nauzubillah!
Baca juga: Sering Berperan Antagonis hingga Pasang Susuk & Punya Jimat, Aktor Ini Kini Hijrah jadi Pendakwah
Baca juga: Dari Pertemuan dengan Aktivis Dakwah Aceh, Ini Sederet Saran Ustaz Abdul Somad