Luar Negeri
Lihat Istri dan Ibu Bertengkar Hebat, Pria Ini Datangi Kantor Polisi Minta Dijebloskan ke Penjara
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia menggunakan ganja sehingga dia ingin masuk penjara, bahkan memohon polisi untuk menangkapnya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Lihat Istri dan Ibu Bertengkar Hebat, Pria Ini Datangi Kantor Polisi Minta Dijebloskan ke Penjara
SERAMBINEWS.COM, BANGKOK – Seorang pria mendatangi kantor polisi dan meminta petugas untuk menjebloskan dirinya ke penjara.
Mulanya, pria tersebut mengaku menggunakan ganja dan meminta petugas untuk segera memenjarakannya.
Namun, setelah diintrogasi terungkap bahwa pria itu tidak bisa menangani konflik yang terjadi di rumah.
Pria itu ternyata tak tahan melihat istri dan ibunya saling memaki dan bertengkar hebat satu sama lain.
Baca juga: PN Calang Vonis 11 Pembunuh Gajah di Aceh Jaya Secara Bervariasi, Mulai 10 Hingga 40 Bulan Penjara
Baca juga: Kasus Dokter Dody Campurkan Sperma ke Makanan Istri Temannya, Terdakwa Divonis 6 Bulan Penjara
Dirinya pun di buat pusing harus membela siapa, sehingga memutuskan datang ke kantor polisi meminta dijebloskan ke penjara.
Peristiwa tersebut terjadi di distrik Bang Yai, provinsi Nonthaburi, Thailand pada Senin (24/1/2022).
Dilansir Eva.vn dari Surat kabar Thailand Khaosod, Jumat (28/1/2022), seorang pria berusia 35 tahun tiba-tiba datang ke kantor polisi untuk meminta di tangkap.
Datang ke kantor polisi, pria yang tak disebutkan namanya itu hanya menggunakan masker dan celana pendek, tanpa baju, dengan berjalan kaki tanpa sendal.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia menggunakan ganja sehingga dia ingin masuk penjara, bahkan memohon polisi untuk menangkapnya.
Baca juga: Kisah Pemuda Mendekam di Penjara, Dilaporkan ke Polisi Karena Jual Kulkas Milik Ibunya
Baca juga: Penjara di Rumah Bupati Langkat Sudah Berdiri 10 Tahun, Komnas HAM Segera Kirim Tim Investigasi
Karena mencurigai tindakan pria tersebut, polisi hanya membawa pria ini ke sebuah ruangan untuk berbicara.
Setelah beberapa saat, polisi berhasil menenangkan pria itu dan memulai introgasi.
Awalnya, pria ini bersikeras menggunakan ganja sehingga ingin masuk penjara.
Namun, setelah diberi tahu oleh polisi, pria tersebut akhirnya mengakui kebohongannya soal menggunakan ganja.
Kepada polisi, pria itu mengaku stress di rumahnya melihat istri dan ibunya saling memaki dan bertengkar.
Kejadian itu bermula ketika pria itu pergi ke salon tato untuk membantu temannya dan pulang sedikit larut malam.
Oleh karena itu, istrinya sangat marah dan keduanya terlibat pertengkaran.
Baca juga: Motif Cari Pelarian Asmara, ASN Depok Kepergok Suami Selingkuh di Kios Dini Hari, Berujung Penjara
Baca juga: Istri Temukan Kotak Aneh Milik Suami saat Membersihkan Rumah, Syok Ketika Tahu Isi di Dalamnya
Melihat hal itu, ibu kandung pria itu langsung bergegas membela anaknya, lalu berbalik memaki dan memarahi menantunya itu.
Ibu dan istri terus-menerus saling memaki satu sama lain, tidak ada yang mau mengalah meskipun pria itu berusaha untuk menyudahinya.
Tidak dapat menerima kata-kata kasar yang diucapkan oleh ibu dan istrinya tetapi juga tidak tahu bagaimana menyelesaikan konflik ini, pria itu merasa sangat tertekan dan tertekan.
"Satu sisi adalah ibu saya, yang lain adalah istri saya, saya tidak tahu di sisi siapa saya harus berada," kata pria itu.
Bingung, pria itu akhirnya meninggalkan rumah, minum alkohol dan menggunakan ganja.
Kemudian, dia berpikir untuk pergi ke kantor polisi dan mengaku berada di penjara.
Baca juga: Pemuda 18 Tahun yang Paksa Mantan Pacar Berhubungan Berujung Penjara, Penyebar Video Ditangkap
Hal itu semata-mata dilakukannya agar pikirannya tenang, tidak harus mendengar ocehan ibu dan istrinya.
Setelah mengetahui seluruh kebenaran, petugas di kantor polisi distrik Bang Yai memberi tahu pria itu bahwa meskipun menggunakan ganja adalah ilegal, dan tidak cukup bukti untuk masuk penjara.
Polisi juga akan membawa pria ini untuk memeriksa status kesehatannya, jika benar-benar ada reaksi obat di dalam tubuh, dia akan dibawa ke pusat rehabilitasi untuk perawatan dan detoksifikasi.
Baca juga: Suami-Istri Mengadu ke Kodim Takut Dibacok Anak karena Belum Beli Trail
Setelah itu, polisi juga mendatangi rumah pria tersebut untuk menasihati dan meyakinkan anggota keluarga untuk duduk dan berbicara dengan tenang untuk menyelesaikan masalah.
Berkat bantuan khusus dari polisi, pria itu akhirnya mengerti dan setuju untuk pulang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)