Berita Luar Negeri
Erdogan Siap Perbaiki Hubungan dengan Israel
Erdogan bahkan menuturkan, kunjungan tersebut bakal digunakan sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang berantakan antara Turki dengn Israel
ANKARA - Presiden Israel, Isaac Herzog, dikabarkan akan melakukan kunjungan resmi ke Turki pada Februari.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (26/1/2022) sebagaimana dilansir AFP.
Erdogan bahkan menuturkan, kunjungan tersebut bakal digunakan sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang berantakan antara Turki dengn Israel.
“Kunjungan ini dapat membuka babak baru dalam hubungan antara Turki dan Israel,” kata Erogan dalam sebuah wawancara dengan saluran NTV.
Dia menambahkan, dirinya siap untuk bekerja sama dengan Israel di semua bidang, termasuk gas alam.

Hubungan antara Turki dan Israel mengalami keretakan karena insiden kapal MV Mavi Marmara pada 2010 yang membawa bantuan untuk warga Jalur Gaza.
Kapal tersebut diserang oleh militer Israel dan menewaskan 10 warga sipil.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara sedang bekerja yang mengarah pada pemulihan hubungan.
Baca juga: Mohammed bin Salman Minta Erdogan Tidak Ungkit Lagi Kasus Pembunuhan Brutal Jamal Khashoggi
Baca juga: Cucu Sultan Aceh Cut Putri, Terima Kasih Presiden Erdogan
Erdogan, yang sebenarnya merupakan pendukung perjuangan Palestina, bahkan mengadakan pembicaraan telepon dengan Herzog dan para pemimpin Israel lainnya.
Pekan lalu, Erdogan menuturkan bahwa dia dia siap bekerja dengan Israel dalam menghidupkan kembali proyek lama untuk mengirimkan gas alam ke Eropa melalui Turki.
Jalur distribusi gas alam jadi kerja sama yang pernah ditekankan Erdogan.
Ia pernah menyatakan siap menjadikan Turki sebagai penghubung distribusi gas alam dari Israel ke negara-negara Eropa.
Pernyataannya muncul setelah Amerika Serikat (AS) dilaporkan mendukung proyek pembangunan pipa gas alam yang melibatkan Israel dan saingan Turki, Yunani.
Turki sangat menentang proyek tersebut.
Dengan Armenia Selain dengan Israel, Turki juga akan menormalisasi hubungan dengan Armenia dan negara-negara rival lainnya sebagai prioritas jangka pendek.
Baca juga: Erdogan Doakan Korban Tsunami Aceh
Baca juga: Pesan Presiden Turki Erdogan di Peringatan 17 Tahun Tsunami Aceh: Kami Akan Terus Dukung Indonesia
Turki dan Armenia dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pertama di tingkat utusan khusus di Moskow.
Setelah tiga dekade tidak memiliki hubungan diplomatik, Turki dan Armenia sepakat untuk melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi dan membangun ikatan diplomatik serta ekonomi.
Salah satu upaya membangun kepercayaan, kedua negara sepakat untuk memulai penerbangan charter timbal balik antara Istanbul dan Yerevan.
Selain itu, Kantor Kepresidenan Turki menjelaskan, berdasarkan studi lebih lanjut, diperlukan pula penerbangan ke kota-kota di Turki yang memiliki situs keagamaan dan sejarah penting orang-orang Armenia.
“Di Van, gereja bersejarah Armenia dapat berubah menjadi wisata bagi turis mereka,” jelas Kantor Kepresidenan pada briefing umum.
Pemerintah Turki juga akan merestorasi bangunan bersejarah Armenia di wilayah timur Turki, Kars.
Untuk meredakan sikap skeptis diaspora Armenia di luar negeri terhadap langkah Turki, pemerintah berkomitmen pula meningkatkan perdagangan untuk membantu ekonomi Armenia.
Sementara untuk proses normalisasi dengan Mesir, Kantor Kepresidenan menjelaskan akan memakan waktu yang lebih lama.
Turki menekankan proses normalisasi dengan Uni Emirat Arab juga harus diperluas dengan Arab Saudi. (kompas. com)
Baca juga: Erdogan Minta Parlemen Sahkan Mata Uang Digital Jadi Alat Pembayaran, Atasi Kerontokan Uang Lira
Baca juga: 20 Muslim Berpengaruh Dunia, Sheikh Tamim Langkahi Erdogan dan Raja Salman, Jokowi Peringkat 13