Berita Aceh Utara
Kuota Tiga Jenis Pupuk Bersubsidi Bertambah, Urea dan NPK Berkurang
Kuota tiga jenis pupuk bersubsidi yang diberikan Kementerian Pertanian RI untuk petani di Aceh Utara bertambah pada 2022
Berbeda dengan tahun sebelumnya,” kata Erwandi.
Untuk pengawasan pupuk bersubsidi dilakukan oleh Komisi Pembangunan Pupuk dan Pestisida(KP3) yang melibatkan lintas sektoral.
“Sekarang pengawasan pupuk bersubsidi sudah lebih mudah, karena sudah menggunakan aplikasi,” katanya.
Baca juga: Alhamdulillah, Kuota Tiga Jenis Pupuk Subsidi untuk Aceh Utara Bertambah Tahun Ini
Baca juga: KSP dan BSI Tinjau Kesiapan Distribusi Pupuk Subsidi di Aceh
Sehingga, masyarakat tidak bisa membeli pupuk subsidi tersebut di pengecer yang belum terdaftar namanya.
Begitu juga dengan pengecer, tidak bisa menjual pupuk bersubsidi kepada petani yang tak terdaftar namanya.
“Jadi lebih tepat sasaran penyaluran pupuk subsidi dengan menggunakan aplikasi tersebut,” katanya.
Selain untuk padi, pupuk subsidi juga dibenarkan untuk tanaman lain seperti cabai, kedelai, tomat, jagung, dan beberapa jenis tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan milik rakyat.
Untuk pupuk urea dan NPK pada tahun 2022 ini kuota yang diberikan Kementan RI berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kebutuhan pupuk urea berdasarkan luas lahan di Aceh Utara mencapai 21.140.95 ton.
Sedangkan kuota yang diberikan tahun ini 9.500 ton tahun 2011 sebanyak 11.00 ton (berkurang 1.500 ton).
Baca juga: Harga Pupuk Naik, Petani Kecewa, Kadistanpang: Jangan Permainkan Harga, Kami siap Menindak!
Kemudian, kebutuhan pupuk NPK berdasarkan luas lahan mencapai 26.052,30 ton.
Sedangkan kuota yang diberikan tahun ini 5.950 ton, tahun 2021 sebanyak 7.137 ton (berkurang 1.187 ton).
“Tapi nanti bisa kita usulkan kembali ketika memang dibutuhkan tambahan kuota pupuknya seperti tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi. (jaf)
Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi Aceh Sudah Dibagi ke Daerah, Produsen Pupuk Harus Distribusikan ke Kios Pengecer
Baca juga: Komisi II DPRA Kunjungi Korban Banjir Bugak, Pupuk Subsidi Mulai Langka