Berita Luar Negeri
Cina Dukung Rusia Lawan Ekspansi NATO, Uni Eropa Siapkan Sanksi Berat
Presiden Cina Xi Jinping mendukung koleganya asal Rusia Vladimir Putin dengan secara bersama menyerukan penghentian rencana NATO
Rusia, yang mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung kelompok separatis di wilayah timur negara itu, menerjunkan sekitar 100.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina.
Baca juga: Presiden Rusia Ancam Aksi Militer Jika NATO Menolak Ultimatum Atas Ukraina
Baca juga: Vladimir Putin Tuduh Barat Memicu Ketegangan di Eropa, Minta NATO Tidak Perluas Sekutu ke Timur
Moskow juga meminta jaminan keamanan, termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah menerima keanggotaan Ukraina.
"Kami sudah menyiapkan paket sanksi ekonomi dan finansial yang berat dan komprehensif," kata von der Leyen kepada surat kabar itu.
Ia menambahkan bahwa sanksi-sanksi tersebut mencakup pembatasan akses ke modal asing dan kendali ekspor, terutama produk teknis.
Saluran pipa Nord Stream 2 Laut Baltik yang kontroversial juga menjadi bagian dari paket sanksi.
Nasib pipa tersebut, apakah bisa beroperasi atau tidak, tergantung pada tindak tanduk Rusia, kata von der Leyen.
"Orang-orang yang dekat dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan oligarki tentu saja berpeluang dijatuhi sanksi secara sensitif," lanjutnya.(sindonews.com/antara)
Baca juga: AS dan NATO Khawatirkan Invasi Rusia ke Ukraina, Ratusan Ribu Tentara Dikerahkan ke Perbatasan
Baca juga: Ketegangan Meningkat di Perbatasan, Rusia Peringatkan NATO