Jurnalisme Warga
Kebun Kurma Barbate Sensasi Wisata ala Timur Tengah
Fakultas Pertanian Universitas Almuslim pun telah melaksanakannya dalam bentuk program magang mahasiswa di Kebun Kurma Barbate selama enam bulan

Di pintu gerbang masuki ke kebun ini tertulis Kebun Kurma Haji Syukri.
Dari beberapa referensi yang saya peroleh, pemilik kebun kurma ini adalah Haji Syukri Syafii.
Pengusaha yang masih tergolong muda ini menghadirkan wisata syariah di kawasan perbukitan dengan berbagai fasilitas pendukung.
Untuk memanjakan wisatawan, di sini tersedia olahraga islami, yaitu memanah dan berkuda, olahraga yang dianjurkan Nabi Muhammad saw.
Saya dan keluarga pilih memanah dengan terlebih dahulu membeli tiket seharga Rp10.000 untuk enam kali permainan.
Baca juga: PKS Aceh Gelar Upacara HUT Ke-76 RI di Barbate
Olahraga yang sangat saya sukai ini sudah lama saya tinggalkan lantaran pandemi Covid-19 dan banyaknya kesibukan lain, tapi saya masih tercatat sebagai anggota Bireuen Achery Club di bawah asuhan Ustaz Iswin dan Zulfan.
Karena asyiknya memanah, tiket pun harus kami tambah.
Pengasuh olahraga yang ramah dan tampan layaknya orang Timur Tengah ini dengan sabar mengajari kami cara memanah yang benar dan tepat.
“Harus fokus pada titik tengah,” serunya.
Jika lelah, usahakan rileks lebih dulu.
“Sebelum memulai, sebaiknya ada pemanasan kecil guna menghindari cedera pada saat memanah,” wejangnya.
Akhirnya, bukan cuma enam kali permainan yang kami lakoni, banyak juga bonus yang ia berikan.
Seusai memanah, kami memilih duduk di Café & Resto, tak jauh dari pintu masuk.
Baca juga: Perkebunan Kurma di Lembah Barbatee Aceh Besar Mulai Dipanen
Udara yang panas, sajian segelas teh dingin dan lemon tea, mampu menyegarkan dan menghilangkan rasa haus yang hampir tak dapat kami tahan.
Tak jauh dari tempat kami duduk terlihat ada sebuah kotak yang tertutup, tetapi ada sejenis tawon yang keluar dari kotak itu, tapi tidak mengganggu.