Jurnalisme Warga
Kebun Kurma Barbate Sensasi Wisata ala Timur Tengah
Fakultas Pertanian Universitas Almuslim pun telah melaksanakannya dalam bentuk program magang mahasiswa di Kebun Kurma Barbate selama enam bulan

Saya penasaran apakah di sini juga ada pembudidayaan ternak lebah? Dari informasi yang saya dapat pada saat Fakultas Sains, Pertanian, dan Peternakan Uniki melakukan penandatangan MoU dengan PT Kebun Kurma Barbate Resort milik Syukri Syafii, ternyata tahun ini sedang dibangun kandang untuk peternakan sapi.
Juga ada budi daya lebah dan pembibitan kurma di kebun ini.
Pemilik berharap kebun kurmanya ini menjadi agrowisata, di mana wisatawan tak hanya datang berkunjung, tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengan ternak yang ada, mendapat bimbingan cara memilih bibit dan merawat kurma yang baik, serta dapat memetik langsung buah kurma yang matang.
Saat kami berkunjung, belum banyak kurma yang bisa dipanen, karena baru berbuah muda.
Tak cukup waktu satu hari untuk mengelilingi kebun kurma yang memiliki luas ± 500 hektare dan terluas di Aceh ini.
Namun, tak perlu khawatir karena ada alat transportasi All Terrain Vehicle (ATV) mirip motor pendek dan beroda empat yang dapat kita kendari sendiri atau dibantu oleh pemandu.
Baca juga: Santri Takhassus MUQ Pagar Air Rihlah ke Kebun Kurma Barbate El Mahdi di Blang Bintang
Kendaraan ini biasanya digunakan di medan offroad, pantai, daerah pertanian, dan gurun pasir.
Saya dapat info bahwa awalnya luas kebun kurma ini hanya 150 ha dengan 10.000 batang kurma, tapi kemudian diperluas.
Tempat wisata ini ditata layaknya di Timur Tengah.
Hamparan batang kurma di atas pegunungan yang asri sangatlah indah dipandang.
Hal inilah yang menjadi daya pikat bagi wisatawan lokal, nasional, dan internasional.
Ada juga makanan yang unik di sini, yaitu Istambul Ice Cream.
Untuk mendapatkan es krim ini harus melewati uji kesabaran.
Bagi yang berhasil, baru dapat menikmati sensasi rasa es krim yang berasal dari Turki.
Namun sayangnya, saat kami berkunjung es krimnya belum tersedia karena masih pagi.
Penjual es krimnya asli dari Turki.
Lelaki tampan yang tinggi besar dan ramah ini sementara menetap di Aceh Besar.
Semoga sektor wisata di lahan berbatu (barbate) ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Dan, agar komunikasi para petugas dan wisatawan lancar maka diperlukan kehadiran fasilitas internet yang memadai.
Setelah berkeliling di beberapa lokasi, kaki terasa lelah.
Kami pun istirahat sejenak.
Liburan ini memang berbeda dari sebelumnya.
Kami tidak terburu-buru untuk kembali ke Bireuen karena masih harus melanjutkan perjalanan ke Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Barbate sungguh berkesan ‘lam ate’.
Baca juga: Ini Misi Gerakan Insaf, Diluncurkan di Lembah Barbatee, Wadah untuk Sedekah dan Wakaf Ummat
Baca juga: Santri Takhassus MUQ Pagar Air Rihlah ke Kebun Kurma Barbate El Mahdi di Blang Bintang