Internasional
Perdana Menteri Inggris Nilai Presiden Rusia Berpikir Tidak Logis, Rencana Invansi ke Ukraina
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meyakino Presiden Rusia Vladimir Putin berpikir tidak logis. Dia menilai hal itu atas rencana awal untuk
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meyakino Presiden Rusia Vladimir Putin berpikir tidak logis.
Dia menilai hal itu atas rencana awal untuk menyerang Ukraina, lapor Reuters, Senin (21/2/2022).
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada Minggu (20/2/2022) Johnson mengatakan ancaman menjatuhkan sanksi ke Rusia untuk invasi masih tidak cukup.
Khususnya, untuk mencegah aktor irasional dan harus menerima saat ini bahwa Vladimir Putin mungkin berpikir tidak logis tentang hal ini.
Johson berharap, Putin tidak melakukannya agar tidak melihat bencana di masa depan.
Johnson juga mengatakan Inggris dan AS dapat memotong akses perusahaan Rusia ke mata uang mereka jika invasi oleh militer Rusia terjadi.
Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ukraina Timur, Empat Orang Tewas
"Kami bahkan, dengan teman-teman Amerika kami, akan menghentikan mereka berdagang dalam pound dan dolar," kata Johnson.
"Itu akan sangat, sangat keras," tambahnya.
Rusia secara konsisten membantah akan menginvasi Ukraina.
Meskipun peringatan konstan oleh kekuatan Barat dalam beberapa pekan terakhir, Putin berencana mengirim pasukan ke Kiev.
Pihak berwenang Inggris telah menghentikan perusahaan Rusia untuk meningkatkan modal di London.
Baca juga: Kremlin Siap Bertemu, Jika Memang Dianggap Perlu Untuk Atasi Krisis Ukraina
Johnson menyebutnya sebagai boneka Rusia atas properti dan kepemilikan perusahaan Rusia.
Rusia dan Belarusia mengatakan akan memperpanjang latihan militer yang berakhir pada Minggu (20/2/2022). menurut seorang pejabat pertahanan Belarusia.
Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan para pemimpin militer dari negaranya dan Rusia memutuskan memeriksa kesiapan pasukan gabungan.
Dikatakan, peningkatan aktivitas militer dekat perbatasan Belarusia akan terus dilanjutkan.(*)
Baca juga: Presiden AS dan Rusia Sepakat Bertemu, Dibayangi Pertempuran Sengit di Ukraina Timur