Breaking News

Jurnalisme Warga

Keterlibatan Mahasiswa dalam Tanggap Darurat Bencana

Meski proses belajarmengajar di kelas terganggu, tetapi sejumlah mahasiswa STIKes Muhammadyah Lhokseumawe ikut melakukan pengkajian

Editor: bakri
Foto kiriman warga
Mahasiswa yang tergabung dalam KBM Unsam Langsa turun ke jalan selama 3 hari galang dana untuk membantu koban banjir. 

Selang beberapa menit kemudian tiba-tiba pos kesehatan mendapat informasi kembali dari desa lain dengan topografi berbukit, informasi yang tersampaikan kepada kepala pos kesehatan berupa telah terjadinya longsor di desa mereka, yang menyebabkan banyak masyarakat menjadi korban.

Selanjutnya kepala pos kesehatan memaksimalkan beberapa tenaga kesehatan yang tersedia untuk menuju ke lokasi ancaman bencana longsor.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penanganan dari awal darurat bencana berjalan dengan maksimal.

Baca juga: Wakil Ketua DPRA Serahkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Kebakaran TPA di Abdya

Oleh karena itu, manajemen kebencanaan sangat dibutuhkan baik pada saat kondisi tidak ada bencana maupun pada saat terjadinya bencana.

Begitu sampai di lokasi bencana longsor, tenaga kesehatan langsung mengumpulkan informasi awal atau membuat pelaporan penilaian kebutuhan cepat bencana dan juga melakukan pertolongan pertama pada korban jiwa.

Jenis informasi yang dibutuhkan dalam penilaian kebutuhan cepat berupa jenis bencana dan waktu kejadian bencana, tingkat keseriusan bencana, dan luas dari dampak bencana tersebut.

Kemudian, informasi yang dibutuhkan adalah jumlah masyarakat yang terancam dan juga informasi tentang jalur akses ke lokasi bencana, tujuan untuk mengetahui tentang jalur akses ke lokasi bencana, yaitu untuk memudahkan dan memanfaatkan alat transportasi yang digunakan baik pada jalur akses mudah maupun sukar sehingga alat transportasi yang digunakan oleh relawan selanjutnya tepat dan cepat ke lokasi bencana.

Selain itu, informasi yang dibutuhkan adalah jumlah korban berupa jumlah korban yang meninggal, warga yang hilang, korban yang luka berat, dan jumlah korban luka ringan.

Tujuan dari informasi jumlah korban adalah untuk mengetahui jumlah obatobatan yang dibutuhkan, alat, dan tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk pertolongan pertama pada korban jiwa.

Dalam keadaan kegawatdaruratan bencana dibutuhkan suatu komando tanggap darurat bencana.

Tujuannya adalah untuk saling berkoordinasi, memberi informasi, mengontrol, dan berkomunikasi.

Saling berkoordinasi dalam mengatur suatu organisasi atau kegiatan maka peraturan dan tindakan yang akan dilakukan tidak saling bertentangan dan simpang siur.

Begitu juga dengan hal pengontrolan, yaitu untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan segala bentuk penyimpangan lainnya.

Tahap kegawatdaruratan bencana membutuhkan keempat aspek tersebut, berupa komunikasi, informasi, kerja sama, dan koordinasi yang merupakan kunci sukses dalam penanganan kegawatdaruratan bencana.

Nah!

Baca juga: Wali Kota Subulussalam Affan Bintang Serahkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Puting Beliung

Baca juga: Bupati Aceh Utara Perpanjang Penetapan Status Tanggap Darurat Banjir, Ini Pertimbangannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved