Konflik Rusia vs Ukraina

Diserang Rusia, Persenjataan Ukraina Masih Kalah Jauh Meski Sudah Disuplai Berton-ton dari Barat

Meski sudah disuplai senjata dan berton-ton amunisi dari Barat, persenjataan tentara Ukraina masih kalah jauh dibandingkan pasukan Rusia yang lebih

Editor: Faisal Zamzami
WSJ
Invasi Rusia ke Ukraina. 

SERAMBINEWS.COM - Meski sudah disuplai senjata dan berton-ton amunisi dari Barat, persenjataan tentara Ukraina masih kalah jauh dibandingkan pasukan Rusia yang lebih besar dan berteknologi maju.

Pada Desember 2021, Komandan Dinas Intelijen Militer Ukraina Jenderal Kyrylo O Budanov menguraikan skenario invasi Rusia terhadap Ukraina.

Dalam skenarionya, Rusia akan memulai invasinya dengan serangan udara dan serangan roket yang ditujukan ke depot amunisi serta tentara Ukraina di parit-parit.

Dia mengatakan, militer Ukraina akan dilumpuhkah dengan sangat cepat dan kepemimpinannya tidak dapat mengoordinasikan pertahanan dan memasok ke garis depan.

Setelah itu, lanjut Budanov, tanggung jawab akan jatuh ke tanga para komandan di garis depan untuk melanjutkan perlawanan, sendirian.

“Mereka akan bertahan selama ada peluru,” kata Jenderal Budanov dalam sebuah wawancara pada Desember 2021, sebagaimana dilansir New York Times.

“Mereka akan dapat menggunakan apa yang mereka miliki, tetapi percayalah, tanpa pengiriman cadangan, tidak ada pasukan di dunia yang dapat bertahan," sambung Budanov.

Saat Budanov mengatakan hal tersebut, militer Rusia telah mengerahkan sekitar 100.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.

Moskwa akhirnya benar-benar melancarkan invasi ke Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan operasi militer khusus terhadap Ukraina.

Pada saat invasi, menurut pejabat AS, Rusia telah mengumpulkan sekitar 190.000 tentara dekat Ukraina, termasuk di Crimea dan di daerah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

 
Dalam beberapa pekan terakhir, militer Rusia juga mengerahkan sistem pertahanan antipesawat S-400 canggih yang dapat secara efektif menangkal angkatan udara Ukraina yang berjumlah kecil.

Selain itu, Moskwa juga mengerahkan rudal jelajah Iskander-M yang mampu menyerang target di mana saja di Ukraina.

Pasukan Rusia mencakup 120 hingga 125 batalion taktis menurut dua pejabat AS.

Kedua pejabat itu menambahkan, beberapa dari pasukan tersebut adalah pasukan cadangan Rusia yang akan membentuk pasukan pendudukan setelah invasi.

Pada 2014, pasukan elite Rusia mampu merebut seluruh Semenanjung Crimea di Ukraina tanpa melepaskan tembakan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved