Opini

Israk-Mikraj; Inspirasi Pembangunan Indonesia

Di antara sekian banyak persoalan itu adalah bahwa manusia pada dasarnya ingin berjaya, tetapi dalam keinginan tersebut seringkali nafsu kejayaan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Israk-Mikraj; Inspirasi Pembangunan Indonesia
FOR SERAMBINEWS.COM
Munawir Umar, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Tafsir Alquran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tentu itu bukan pada persoalan pengakuan saja tetapi boleh kita berkata bahwa itu adalah pada persoalan manifestasi hidayah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dalam konteks ini Allah berfirman, ‘Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat member petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Ia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.’ (QS.Al-Qashash: 56).

Ayat ini memberi informasi bahwa petunjuk adalah hak preriogatif Tuhan.

Peristiwa Israk-Mikraj haruslah menjadi salah satu di antara sekian banyak contoh yang dihadirkan kepada kita sebagai model pembangunan bagi kita.

Literatur sejarah menyebutkan, bahwa peristiwa Israk-Mikraj terlebih dahulu diawali dengan peristiwa hijrah Rasulullah Saw dari Makkah ke Madinah diikuti oleh beberapa sahabat ketika itu.

Dimulai dari Madinahlah Rasulullah Saw berhasil membangun sebuah lanskap dan tatanan peradaban baru yang lebih baik, mulia dan terhormat.

Disebutkan pula, bahwa di Madinah Nabi membangun sebuah peradaban baru yang demokratis, beradab dan juga egaliter.

Bahkan lebih dari itu, Rasulullah berhasil membangun kehidupan masyarakat yang adil, aman, tenteram, makmur, dan sejahtera.

Peradaban masyarakat itulah yang kemudian sering diberi nama disebut dengan ‘khairal ummah’, yaitu umat terbaik dan utama dari semua sisi kehidupan.

Lebih mendalam, mari kita cermati firman Allah Swt secara seksama sebagai dalil dari peristiwa agung tersebut, ‘Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsa yang telah Kami Berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Baca juga: Pemkab Nagan Raya Peringati Israk Mikraj

Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat’.(QS.Al-Isra’: 1).

Surah ini bernama Al-Israk yang berarti ‘perjalanan’ yang diawali dengan kata ‘Subhana’ berarti ‘Maha Suci’.

Maka Maha Suci dalam konteks ini adalah dipersembahkan kepada Allah Maha Agung dengan segenap kebesaran yang Ia miliki di alam ini, selalu member rahmat kepada seluruh hamba-Nya, meskipun mereka ingkar kepada-Nya.

Karena telah disebut oleh Al-Qur’an, maka bagi yang ingkar ‘kafir’.

Kunci pembangunan dari peristiwa mulia ini adalah Rasulullah Saw melakukan perjalanan diawali dengan Israk sebagai perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved