Breaking News

Berita Duka

Kenang Almarhum dr Jailani Sambil Menangis, Begini Cerita Pegiat Bibir Sumbing Aceh Rahmad Maulizar 

Kepergian dr Jailani, sekaligus sosok tokoh Aceh meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Aceh, termasuk pegiat sosial, Rahmat Maulizar.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
dr Jailani bersama Rahmad Maulizar saat menjalankan ibadah umroh. 

Dokter ahli bedah plastik kelahiran Bireuen ini diduga mengalami masalah pada jantung hingga harus dirawat intensif di ICU Cardiac RSUDZA Banda Aceh.

SERAMBINEWS.COM - Dokter Muhammad Jailani, SpBP-RE. (K), telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Kamis (3/3/2022) sekitar pukul 7.22 WIB di RSUDZA Banda Aceh.

Dokter ahli bedah plastik kelahiran Bireuen ini diduga mengalami masalah pada jantung hingga harus dirawat intensif di ICU Cardiac RSUDZA Banda Aceh.

Kepergian dr Jailani meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Aceh, termasuk Rahmad Maulizar.

Rahmad Maulizar adalah pekerja sosial yang fokus terhadap operasi bibir sumbing memiliki hubungan yang sangat dekat dengan dr Jailani.

Kepada Serambinews.com pada Kamis (3/3/2022), Rahmat Maulizar menceritakan sosok dr Jailani. 

Ayah satu anak mengenang kenangan indahnya bersama dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi - Estetik itu.

Rahmat Maulizar mengaku sangat terpukul atas kepergian dr Jailani, maka tak heran suara Rahmad pun terdengar menangis tersedu-sedu.

Baca juga: Kenang Kebaikan Almarhum dr Jailani, Rahmad Maulizar Menangis, Beliau Hadiahkan Saya Umrah

Saat dihubungi Serambinews.com siang tadi, Rahmad Maulizar mengatakan masih berada di Bandung sedang mengikuti satu kegiatan.

Meski ia dijadwalkan akan pulang ke Banda Aceh pada Sabtu mendatang, namun Rahmad langsung memesan tiket pulang ke Tanah Rencong setelah ia mendapat kabar dr Jailani meninggal dunia.

Rahmad pun langsung memesan memesan tiket penerbangan untuk segera pulang ke Aceh.

"Posisi lagi di Bandung menunggu pesawat, langsung pulang ke Banda Aceh seharusnya pulangnya hari Sabtu, dengar kabar begini saya pulang terus, sedih saya buk," ujar Rahmat menangis.

Sosok dr Jailani di Mata Rahmat Maulizar

Semasa hidupnya, dr Jailani dikenal sebagai orang yang sangat baik.

Dokter senior ini juga tidak pelit untuk berbagi ilmu.

"Dokter Jailani itu orangnya mudah diajak ngomong, terus baik, sangat baik orangnya dan enggak pelit ilmunya, suka berbagi dan jarang saya temukan orang seperti itu, jiwa menolong," kata Rahmat.

Sambung Rahmat, sosok dr Jailani merupakan orang yang paling berjasa mengoperasi anak-anak penderita bibir sumbing di Aceh.

Maka tak heran, banyak warga Aceh khususnya anak-anak penderita bibir sumbing di Aceh merasa kehilangan atas kepergiannya. 

Bahkan, dr Jailani disebut-sebut sebagai orang yang sangat siap siaga apabila sedang dibutuhkan pertolongannya.

Baca juga: dr Jailani Berpulang, Rahmad Maulizar : Aceh Kehilangan Putra Terbaik di Dunia Medis

"Beliau kapan pun siap jika ada pasien yang membutuhkan pertolongan beliau, dan hari ini khususnya untuk anak-anak yang istimewa di Aceh sangat kehilangan beliau," ucapnya lagi.

dr Jailani telah menggeluti dunia operasi plastik bibir sumbing untuk anak-anak Aceh sejak 2002 saat pulang ke Aceh setelah menempuh pendidikan di Surabaya.
dr Jailani telah menggeluti dunia operasi plastik bibir sumbing untuk anak-anak Aceh sejak 2002 saat pulang ke Aceh setelah menempuh pendidikan di Surabaya. (SERAMBINEWS/Kompas.com)

Rahmat Maulizar, seorang pekerja sosial yang bernaung di bawah Smile Train Indonesia juga mengatakan pada Serambinews.com, bahwa Aceh telah kehilangan putra terbaik terutama dalam dunia medis.

Menurut Rahmad, dr Jailani merupakan dokter yang ramah, murah senyum dan senyum itu pula yang diberikan dr Jailani kepada ribuan anak Aceh yang menderita bibir sumbing.

Anak-anak yang telah dioperasi oleh dr Jailani telah bisa tersenyum optimis menatap masa depan.

Rahmad Maulizar Diberi Hadiah Umroh

Rahmad Maulizar juga sempat mengulas kenangannya bersama dr Jailani ketika melakukan umrah.

Umrah tersebut merupakan hadiah pribadi dari dr Jailani khusus untuk Rahmat Maulizar.

Pada tahun 2018 lalu, Rahmat Maulizar, dr Jailani beserta tim medis melakukan ibadah umroh dan ia tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.

Menurut Rahmad, sosok dr Jailani sangat senang melihat orang lain senang bahkan itu menjadi motto hidup Dr Jailani.

"Beliau membawa saya umroh waktu itu juga, tahun 2018 bersama rombongan tim medis. Beliau berikan hadiah ke saya.

Begitulah baik hatinya beliau, beliau menghadiahkan saya umrah. Hadiahnya pribadi beliau karena sudah sangat dekat," ucapnya lagi.

Baca juga: Kisah alm. dr Jailani, Dari Kiper PSSB Bireuen Hingga Jadi Dokter Spesialis Bedah Plastik Ternama

Terakhir Kali Bertemu, dr Jailani Berpesan Hal Ini Kepada Rahmad Maulizar

Rahmad Maulizar sempat bertemu secara langsung dengan dr Jailani sebelum beliau meninggal dunia.

Pertemuan terakhir ini berlangsung pada Selasa, 22 Februari lalu sebelum dr Jailani dirawat di RSUDZA.

Kala itu, dr Jailani sempat memberikan sebuah pesan terakhir kepada Rahmad Maulizar untuk terus berbuat baik.

Pesan wasiat ini rupanya membuat Rahmad menangis. Ia tak kuasa menahan air matanya saat mengingat pertemuan terkahir kalinya itu.

"Beliau sempat bilang ke saya waktu itu 'kita hidup ini terus mengerjakan yang bermanfaat bagi orang lain Rahmat, kapan pun orang lain yang membutuhkan kita.

Begitu kata beliau kepada saya. 

Saya sangat ingat sekali apa yang beliau pesankan," ucap Rahmat terbata-bata.

Tambah Rahmat, dr Jailani juga sempat berpesan kepada dirinya untuk terus menebar manfaat kepada orang lain. 

Terutama dalam misi operasi bibir sumbing gratis untuk menebar senyuman bagi anak-anak Aceh.

Baca juga: Sosok dr. Jailani, Ahli Bedah Plastik yang Sudah 5000 Kali Operasi Bibir Sumbing Gratis di Aceh

"Dia sempat bilang ke saya Rahmad kamu tetap turun bantu anak-anak Aceh yang membutuhkan bantuan kita, ilmu ini dititip sementara', gitu katanya," pungkas Rahmat.

Bak wasiat, dr Jailani tak lama setelah itu masuk ke ruang ICU RSUDZA, Banda Aceh, hingga akhirnya ia menghembuskan napas terakhirnya dan meninggalkan ribuan kenangan kebaikan untuk anak-anak Aceh melalui jasanya.

Selamat jalan Dr Jailani, semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah engkau lukis kepada anak-anak Aceh.

Senyummu masih bisa kami lihat, dari ribuan anak-anak mantan penderita bibir sumbing yang telah engkau berikan senyuman. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Ini Daftar Khatib Jumat 4 Maret 2022 di Kabupaten Bireuen

Baca juga: Jalan Poros Desa Lukup Sabun Barat Rusak Parah, Warga Berharap Pemerintah Segera Perbaiki

Baca juga: Tentara Rusia Menyerah dan Nangis Saat Telepon Ibunya, Presiden Ukraina Sebut Sudah Diperdaya Putin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved