Luar Negeri
Venezuela yang Dulu Musuh Kini Dilirik Kembali, AS Cabut Sanksi Ekonomi karena Ingin Impor Minyak
Itu dilakukan setelah pejabat pemerintahan Biden melakukan kunjungan ke Caracas untuk bertemu Presiden Nicolás Maduro.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Venezuela yang Dulu Musuh Kini Dilirik Kembali, AS Cabut Sanksi Ekonomi karena Ingin Impor Minyak
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON – Negera di Amerika Selatan, Venezuela kini mulai dilirik oleh Amerika Serikat (AS).
Negara yang hancur akibat kebijakan pemerintah sejak beberapa tahun lalu itu, telah membawa AS membuka jalur komunikasi dengan Venezuela di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Sejumlah pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengunjungi Venezuela pada Sabtu (5/3/2022) lalu.
Hal itu dilakukan untuk berbicara dengan sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro guna menjajaki kemungkinan penghapusan sanksi AS terhadap negara produsen minyak besar itu.
Baca juga: Kongres AS Akan Melarang Ekspor Minyak Rusia, Pemerintah Joe Biden Belum Keluarkan Keputusan
Baca juga: Presiden Joe Biden Berharap, Sanksi Akan Membuat Rusia Terisolasi dan Invasi ke Ukraina Berakhir
Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia terus merangkak naik akibat embargo AS ke Rusia.
Rakyat Amerika pun kini mulai menjerit atas kenaikan harga minyak di negaranya, ditambah dengan inflasi yang tinggi selama empat dekade.
Pemerintahan Joe Biden pun kini sedang mempertimbangkan pencabutan sanksi sebagai unsur tawar menawar bagi pembebasan warga AS yang ditahan di Venezuela.
Tetapi pembicaraan ini menjadi semakin mendesak akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Pada akhirnya, menurut laporan BBC, dikutip Rabu (9/3/2022), Pemerintah Venezuela telah membebaskan dua orang Amerika yang dipenjara beberapa hari.
Itu dilakukan setelah pejabat pemerintahan Biden melakukan kunjungan ke Caracas untuk bertemu Presiden Nicolás Maduro.
Baca juga: Konflik Rusia vs Ukraina, Amerika Larang Impor Minyak dari Rusia, Putin Siap Batasi Ekspor-Impor
Baca juga: Amerika Serikat Nilai Rusia Sudah Menjadi Sebagai Penjahat Perang
Langkah itu menunjukkan mencairnya hubungan antara AS dan Venezuela, sekutu terkuat Rusia di belahan bumi Barat.
Setelah melarang impor minyak Rusia, AS mencari negara lain untuk membantu meringankan kekurangan pasokan.
Negara-negara Arab penghasil minyak di Teluk dilaporkan tidak mau meningkatkan ekspor, meskipun ada permintaan dari AS.
Para pejabat AS telah memberi tahu Venezuela bahwa untuk menghapus sanksi terhadap sektor minyak negara itu, pengiriman ke AS harus diprioritaskan terlebih dahulu, menurut laporan Reuters.