Amerika Serikat dan Sekutu Dikritik, Keras Terhadap Rusia Tapi Biarkan Israel Duduki Palestina

Kelompok-kelompok pro-Israel di AS telah menolak tuduhan itu dengan menuduh para kritikus mengeksploitasi penderitaan Ukraina untuk membuat persamaan

Editor: Faisal Zamzami
HAZEM BADER /AFP
Tentara Israel menyeret perempuan Palestina yang memprotes pembongkaran rumah mereka di Kota Hebron, Tepi Barat, Selasa (28/12/2021). 

Di Inggris, anggota parlemen Partai Buruh Julie Elliott mengatakan kepada parlemen bahwa ada standar ganda dalam hal membela Palestina.

“Orang-orang Palestina meminta kami untuk berbicara dan bertindak dalam gerakan yang sama. Kami memberikan sanksi kepada Rusia atas Krimea, dan kami sekarang kemungkinan akan menjatuhkan lebih banyak sanksi, yang dengan sepenuh hati saya setujui. Namun orang-orang Palestina bertanya mengapa kami (Inggris) tidak melakukan apa pun untuk mengakhiri pendudukan Israel,” katanya.

Para kritikus juga menuduh badan sepak bola internasional memiliki kebijakan yang kontradiktif.

UEFA mendenda tim Liga Utama Skotlandia Celtic setelah para penggemarnya mengibarkan bendera Palestina di pertandingan internasional, dengan mengatakan bahwa itu adalah simbol politik.

Sementara itu Bendera Ukraina dikibarkan secara luas pada berbagai pertandingan olahraga baru-baru ini, dengan persetujuan otoritas sepakbola. Pendukung Israel telah menolak dengan menyangkal ada standar ganda.

Pelanggaran Rusia dan Israel

Sarah Leah Whitson, mantan direktur divisi Timur Tengah Human Rights Watch, mengatakan ada persamaan yang jelas antara pelanggaran hukum internasional Rusia dan Israel, termasuk melakukan kejahatan perang.

“Kami melihat bahwa bukan hanya pemerintah AS tetapi perusahaan-perusahaan AS menjatuhkan sanksi dan memboikot apa pun yang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia,” katanya sebagaimana dilansir Guardian pada Senin (7/3/2022).

“Bandingkan dengan kebalikannya, ketika sanksi diberikan kepara Israel atas pelanggarannya terhadap hukum internasional, banyak negara bagian AS mengeluarkan undang-undang untuk menghukum pihak yang memboikot Israel.”

Hal itu menurutnya sangat jelas memperlihatkan bahwa “alasan untuk menolak sanksi terhadap Israel, atau bahkan kepatuhan (AS) terhadap hukum internasional, adalah murni politik.”

Lara Friedman, Presiden Foundation for Middle East Peace, juga membandingkan dukungan “Negeri Paman Sam” untuk sanksi terhadap Rusia, dengan upaya Kongres AS melarang boikot di negaranya sendiri terhadap Israel atau permukimannya di wilayah Palestina.

James Zogby, Presiden Institut Arab Amerika di Washington, membandingkan penggambaran orang Ukraina yang melemparkan bom bensin sebagai pembela heroik wilayah mereka, dengan orang Palestina yang dicirikan sebagai teroris atau militan, karena melawan pendudukan dan perampasan tanah oleh Israel.

Baca juga: David Bennett Orang Pertama Transplantasi Jantung Babi Meninggal Setelah 2 Bulan Operasi

Baca juga: Harga Emas Naik Jadi Hampir Rp 3 Juta Per Mayam, Pengaruh Perang Rusia dengan Ukraina

Baca juga: Istri Sudah Meninggal, Ayah Lampiaskan Nafsu ke Putri Kandung hingga Hamil

Kompas.com: Saat AS dan Sekutu Dikritik Keras karena Dorong Sanksi ke Rusia tapi Biarkan Israel…

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved