Berita Banda Aceh
Kasad Beri Keringanan untuk Santri Dalam Perekrutan Calon TNI-AD
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM, bahkan memberi keringanan bagi santri dan lintas agama yang mendaftar
Namun, soal berapa jumlah santri se-Aceh yang sedang dibina oleh Kodam IM, Musannif mengaku tidak mengetahuinya.
Hadiri Serbuan Vaksin dan Sampaikan Kuliah Umum
Sebelum mengunjungi Dayah Darul Ihsan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurachman SE MM, juga menghadiri serangkaian kegiatan lain.
Baca juga: Panglima TNI dan Kasad Kirim Karangan Bunga Untuk Sertu Anumerta Putra Rahaldi di Simeulue
Seperti kunjungan ke Yonif Raider 112/Dharma Jaya dan menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Saat datang ke USK kemarin, Kasad disambut oleh sivitas akademika kampus tersebut.
Kuliah umum dengan tema "Persatuan dan Kebhinekaan Nusantara" disampaikan Kasad di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.
Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini sudah menjadikan dunia tanpa batas.
Hal ini berpengaruh langsung terhadap pola bernegara, termasuk perubahan masyarakat dunia pada tataran global.
Sehingga yang terjadi belahan dunia tertentu bisa menjadi penggerak bagi yang lain begitu cepat.
"Terbukanya jaringan internet juga diiringi dengan berkembangnya berita bohong dengan menggunakan platfom media, mempengaruhi opini masyarakat yang digunakan untuk kepetingan kelompok.
Ini tentu menganggu nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Jenderal Dudung Abdurachman.
Saat ini butuh ketelitian ekstra, sebab ada di era dimana kebohongan menjadi kebenaran, dengan memainkan emosi dan perasaan.
Hal tersebut pada akhirnya mudah sekali terjadi konflik SARA.
Indeks kerentanan 2021 terjadi konflik di banyak negara, Indonesia menduduki peringkat 99 dari 179 Negara.
"Bangsa Indonesia punya nilai-nilai pemersatu bangsa.
Nilai tersebut merupakan nilai dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang digunakan pada saat bangsa menghadapi musuh bersama," ucapnya.
“Nilai-nilai tersebut seperti sejak 660 tahun lalu nenek moyang kita sudah menghargai perbedaan, kemudian di tengah masyarakat kebersamaan dan gotong royong, serta optimisme dan percaya diri,” timpalnya.
Tak lupa, Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, nilai-nilai bangsa Indonesia harus dipahami sebagai wawasan kebangsaan.
Nilai tersebut mengkristal dalam Pancasila, sebagai nilai ke-Indonesia-an sekaligus pendorong cita-cita proklamasi.
Sementara itu, Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan IPU, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum itu sangat penting untuk memaknai kembali keberagaman sebagai bangsa.
“Apakah selama ini kita sudah benar-benar menjadi contoh yang baik dalam mendukung persatuan, atau malah sebaliknya.
Kita masih keliru dalam memaknai semua perbedaan, sehingga sikap dan perilaku kita justru berpotensi merusak persatuan bangsa yang sudah terjalin," ucap Prof Marwan.
Untuk itu, Rektor berharap, kuliah umum tersebut dapat semakin membuka wawasan semua pihak akan tentang pentingnya pendidikan.
Sebab, untuk membangun negara, semangat saja tidak cukup.
Tapi harus dibekali dengan ilmu pengetahuan.
Sehingga apapun peran setiap orang tetap mampu memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
"Dan kami sangat mengapresiasi, karena sikap seperti ini ternyata sudah dicontohkan oleh Bapak Kasad.
Sebab, sepertikita ketahui bahwa meskipun beliau saat ini sudah menjadi seorang Jenderal dan memiliki jabatan yang tinggi, namun semangatnya untuk menuntut ilmu tidaklah berhenti," puji Rektor seraya menyatakan di tengah kesibukannya, Jenderal Dudung masih bisa meluangkan waktu untuk menempuh program doktoral pada Jurusan Manajemen Strategis di Universitas Trisakti, Jakarta.
Di hapadan Kasad, Rektor menyampaikan bahwa USK sudah menjadi contoh miniatur bagaimana keberagaman dapat terawat dengan baik di kampus.
USK memiliki mahasiswa yang berasal dari hampir seluruh nusantara.
Sebagian dari mereka adalah para mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK).
Rektor mengatakan, kampus ini telah membuktikan bahwa keberagaman itu bukanlah hambatan.
Tapi kekuatan bagi bangsa ini untuk menuju bangsa yang besar," pungkas Prof Marwan seperti disampaikan Koordinator Humas USK, Ferizal Hasan SE, kemarin.
Untuk diketahui, Kasad Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Aceh selama dua hari, Kamis dan Jumat (10-11/3/2022).
Ini adalah kunjungan kerja pertama Kasad Dudung Abdurachman ke Tanah Rencong setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (17/11/2021) lalu.
Kedatangan Kasad disambut Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, beserta istri, Dyah Erti Idawati, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar, serta Pangdam IM Mayjen TNI Mohamad Hasan, didampingi Ketua Persit KCK Daerah Iskandar Muda, Ny Ririx Hasan.
Selain itu, Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin SIP, Kajati Aceh, Bambang Bachtiar SH MH, Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Agus Kurniady Sutisna, Danlanud SIM, Kol PnB Henri Ahmad Badawi, serta sejumlah pejabat lainnya.
Dalam kunkernya ke Aceh, Kasad ditemani istri yang juga Ketua Umum Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana, Ny Rahma Dudung Abdurachman.
Setiba di Aceh, Kasad dan istri dianugerahi gelar adat Aceh yaitu Sri Lila Meukuta Abdurachman dan Cut Nyak Rahma oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar.
Gelar Sri Lila Meukuta Abdurachman diartikan sebagai lelaki penuh kasih yang berkedudukan tinggi memiliki kuasa penuh dalam membina Angkatan Darat.
Sementara, gelar Cut Nyak Rahma artinya memiliki banyak keberkahan dan mempunyai makna seorang yang setia.
Hari ini, Jumat (11/3/2022), Kasad Dudung meninjau serbuan vaksinasi di Lapangan Blangpadang.
Lalu, memberi pengarahan Dansat dan Persit jajaran Kodam IM, silaturahmi dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh di Makodam Iskandar Muda (IM), serta diakhiri dengan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sebelum kembali ke Jakarta. (mas/jal)
Baca juga: Ditunjuk Jadi Kasad, Jenderal Dudung Bantah Jadi Anak Emas Jokowi dan Megawati
Baca juga: Empat Jenderal Bintang Tiga Berebut Posisi KASAD